Terhitung sudah hampir tiga hari ini Nuca dirawat Zaki tak memberi kabar apapun pada kedua anaknya ia di sibukan oleh pekerjaannya, tak ada waktu hanya sekedar menukar kabar.
Zaki sedang mengecek dokumen -dokumen penting rahang tegasnya mata tajam meneliti setiap kata demi kata dokumen penting tersebut.
"Apa kondisi nya buruk?".
Ucap Zafran kaka Zaki ia baru saja masuk keruang kerja Zaki sudah di suguhkan lembaran dokumen yang menumpuk, terlihat wajah Zaki yang lelah dan kurang tidur masih berhadapan dengan laptop yang menyala.
"Keadaan Nuca tidak terlalu buruk tapi tidak sedang baik juga". Zaki Masih terus fokus pada laptopnya.
"Terus sekarang kamu mau bagaimana?". Zafran duduk di hadapan Zaki kasihan juga melihat kondisi adiknya ini sangat kacau.
"Aku tidak dapat meng handle perusahaan, aku ingin merawat putra bungsuku". Menutup laptopnya
"Aku akan bantu.. kau hanya tinggal bekerja di rumah sebisa mu saja, keadaanmu sangat kacau".
"Makasih zafran". Zaki tersenyum miris
"Tidak perlu sungkan aku ini kaka mu, sudah lama aku tidak bertemu dengan Kevin dan Nuca".
"Kau boleh menengoknya".
Zaki sengaja mengebut pekerjaannya agar cepat selesai berkas-berkas yang akan di urus peralihannya, ia memutuskan hanya akan bekerja di rumah sambil menemani bungsunya.
Niatnya ini ia ambil memang mendadak tapi mau bagaimana lagi Kevin dan Nuca sedang membutuhkannya, sudah cukup keegoisannya bekerja tanpa memperdulikan putranya.
Zaki menyenderkan punggungnya helaan nafas terdengar, hari ini terakhir ia masuk kantor berucap syukur kakanya Zafran dapat menyanggupinya.
"Tunggu ayah ya".
Zaki tersenyum melihat poto Kevin dan Nuca yang berada di meja kerja kantornya.
●●●
Nuca termenung bunda nya tak ada kerumah sakit lagi, Serena hanya menelpon atau sekedar vidio call memesankan makan lewat pesan antar, sering Serena lakukan untuk kedua anaknya agar tidak lupa makan.
Sedangkan ayahnya tidak ada komunikasi sama sekali hanya sekedar untuk bertukar kabar tidak ada, Kevin yang ditanya malah Nuca di beri nasihat harus memaklumi pekerjaan kedua orang tuanya mungkin saja keduanya sedang benar-benar sibuk.
"Bang".
"Hemm.. apa?".
Hanya menaikan dagunya menghadap Nuca dengan mata yang masih fokus pada layar laptop, ia di tugaskan pengajuan proposal untuk ekstrakuler basket sebagai ketua.
"mau ayah".
Kevin hanya menghembuskan nafas panjang, melihat kearah Nuca ia berjalan dan duduk di brangkar tangannya ter ulur mengusap rambut Nuca.
"Ayah lagi sibuk nanti agak sorean abang telpon ayah mendingan sekarang makan dulu Nuca belum makan".
"tadi udah bubur kan di suapin Bang Kevin."nuca menjawab dengan lemas.
![Dua MASA [🌏]](https://img.wattpad.com/cover/193457025-64-k854992.jpg)