Ya Allah kenapa sakit sekali dibohongi seperti ini? mereka itu keluarga alim, pimpinan pesantren, tapi kenapa mereka bersikap seperti itu? aku tidak menyalahkan yang namanya poligami karena itu diperbolehkan dalam Islam, tapi kenapa mereka membuatku seperti ini? ini sama sekali gak adil, ya Rabb...

Air mata terus saja bercucuran di pipi Aira seraya menyusuri lobi rumah sakit.

"Aira..?!"

Suara bariton dibelakangnya membuat Aira tersentak. Ia yakin itu bukan suara suaminya. Tapi siapa? dihapusnya air matanya dengan secepat kilat, lalu ia berbalik menatap siapa orang yang memanggilnya barusan.

"Dokter Achmad?" Aira begitu terkejut.

"Kamu ngapain kesini? belum sembuh?" tanya dokter Achmad setelah berjalan mendekati Aira.

Aira memang punya riwayat kecelakaan, kepalanya terbentur benda keras dan pada saat itu dokter Achmad yang mengobatinya.

"Aku udah sembuh kok, Dok. Udah lama.." balasnya dengan tawa untuk menyembunyikan kesedihannya.

"Alhamdulilah kalau begitu. Sama siapa kesini?"

"Sama suaminya,"

Bukan Aira yang menjawab, tetapi seorang lelaki yang tak jauh dari mereka, yang tak lain adalah suami Aira. Ari nampak begitu marah dengan pemandangan itu, ia paling tidak suka melihat istrinya bersama orang lain.

Ditariknya tangan Aira kasar, "let's go home," Aira sempat memberontak, namun Ari malah menarik lengan sang istri lebih kuat. "Right now, Aira.."

Dokter Achmad hanya diam di tempat, tak berani ikut campur walaupun sebenarnya ia tidak tega melihat Aira diseret begitu oleh suaminya.

"Siapa dia?" tanya Ari seraya menyetir mobil dengan kecepatan tinggi. Ia merasa kesal dan cemburu.

"Dia dokter yang mengobati aku ketika kecelakaan dulu," balas Aira datar. Ia bingung dengan suaminya, harusnya ia yang marah kepada Ari, tapi malah sebaliknya.

"Aku nggak suka lihat kamu sama laki-laki lain,"

"Over," sindir Aira.

_____

Hari-hari dilewati Aira penuh dengan melamun. Ia terlihat begitu lesu setelah kepulangan mereka dari rumah sakit. Dalam hatinya ia merasakan kekecewaan yang begitu mendalam.

Jadi sebenarnya Winda itu anaknya Abi Zikri? ya Allah... aku sudah dibodohi sejauh itu oleh keluarga ini. Kenapa tidak ada satupun yang mau bercerita padaku, kenapa mereka malah tertawa di depanku seolah ini bukanlah sebuah kesalahan.

Pantas saja bang Ari begitu dekat dengan Abi Zikri, ternyata dia itu menantunya. Sekarang aku baru sadar alasan bang Ari begitu memprioritaskan pesantren Az-Zikri.

Apakah tidak ada yang memikirkan bagaimana perasaanku berada di tengah-tengah mereka pada hari itu? mereka bahkan membanding-bandingkan aku dengan perempuan itu.

Ya Allah... aku benci bang Ari. Tapi dia suamiku..

Ya Rabbi, jika memang dengan ujian ini engkau tambahkan pahala bagiku, aku ikhlas. Aku akan berusaha bersabar ya Allah.

Manajemen Rumah Tangga ✔Where stories live. Discover now