Sandra akan memulai aksinya.
Dia menangkup kedua pipi Gatra dengan tangannya yang kecil. Mengelus lembut, dan menatap mata Gatra yang menatapnya tajam.

Takut? Sebenarnya Sandra takut, tapi demi makanan favoritnya dia rela melakukan apapun, termasuk dengan cara yang akan ia lakukan.

"Gatra."

Gatra diam. Masih menatap Sandra tajam.

"Sayang?"

Wajah Gatra mulai normal, maksudnya tidak sekeras tadi.

"Apa?" balas Gatra singkat.

"Boleh ya?" Sandra memajukan bibirnya memohon dan mengedip-ngedipkan matanya.

"Kalau aku larang emang kamu bakal ikutin perintahku?" Sandra menggeleng.

"Sekali aja kok. Ya?ya?ya?"

Bohong deng - batin Sandra.

Gatra menghela nafas, "Pakai cabai berapa?"

"Cuma 5."

Eh sepuluh deh, aku lupa - batin Sandra lagi.

"Yakin?" tanya Gatra.

"Iya," enggak.

"Oke, tapi janji setelah ini kamu gak boleh makan makanan yang pedas lagi!" tukas Gatra.

"Iya," eh, engga!

Saat Sandra ingin kembali ke tempat duduknya, pinggangnya di tarik oleh Gatra mengakibatkan Sandra kembali terjatuh di pangkuan laki-laki itu.

"Apa?" Gatra menggeleng. Kini giliran Gatra yang menangkup pipi Sandra hingga bibir perempuan itu sedikit maju.

"Apaan sih, Gat!" Marah Sandra menepis tangan Gatra tapi apalah dayanya, tenaganya terlalu lemah untuk mengalahkan Gatra.

Cup

Sandra terkesiap, tubuhnya menegang, kepalanya pening, jantungnya berdetak tak beraturan, nafasnya tercekat.

Gatra menciumnya!

Sandra tidak masalah jika Gatra menciumnya di pipi atau di keningnya. Tapi ini?! Di bibir! Di bibir Sandra yang berwarna pink. Astaga Sandra tidak habis pikir dengan kelakuan Gatra.

Oh My God, itu adalah first kiss Sandra! Rasanya dia ingin menangis di hadapan Gatra tapi dia tidak bisa mengeluarkan air matanya.

Cup

My second kiss! Anj--

"GATRA!!! KAMU APA-APAAN SIH! ITU FIRST--"

Cup

"Stt! Jangan teriak. Kamu mau semua orang dengar?"

"Itu first kiss aku," ucap Sandra lemah.

"Bagus," balas Gatra yang membuat Sandra mengernyitkan dahinya. Apanya yang bagus?

"Apanya yang bagus njirr?" tanya Sandra yang ingin membunuh rasa penasarannya.

Cup

"Mulut kamu harus di hukum, jangan ngomong kasar lagi. Aku gak suka!"

"Mesum," ujar Sandra pelan, sangat pelan agar Gatra tidak mendengarnya. Tapi mungkin memang telinga Gatra yang tajam hingga bisa mendengarkan suara Sandra yang sangat pelan itu.

"Mesum sama calon istri gak papa dong? Kamu mau aku mesum sama perempuan lain?"

"AWAS AJA KALAU BERANI! Aku bakalan bunuh kamu di tempat," ancam Sandra.

Gatra terkekeh geli, "Aku gak akan kayak gitu," dia memeluk tubuh Sandra yang berada di pangkuannya, sesekali mengecup keningnya dengan sayang.

Dia benar-benar sudah jatuh hati kepada perempuan ini. Gatra berjanji akan selalu menjaga Sandra dari apapun yang ingin mencelakainya.

Apapun.

"Gatra."

"Apa sayang?" pipi Sandra bersemu merah, bukan hanya sekali Gatra mengatakan sayang kepada Sandra namun dia masih belum bisa menampilkan wajah yang biasa saja. Selalu seperti ini, blushing.

"Mie ku udah gak panas lagi," dia menatap nanar pada mie rebusnya yang sudah dingin.

"Gak usah di makan. Aku tau kalau cabainya gak cuma ada lima, pasti lebih."

"Tapi tadikan boleh makan sekali."

Gatra memutar bola matanya malas, "Aku tau kamu gak benar-benar serius sama ucapan kamu," tebak Gatra tepat sasaran.

"Kamu tau dari mana? Kayak bisa baca pikiran orang aja," balas Sandra tak mau kalah.

"Aku emang bisa."

"Masa sih?"

Bodoh!- pikir Gatra.

"Iya. Tapi khusus kamu bisanya. Yang lain aku gak bisa."

Sandra masih mencerna setiap ucapan Gatra. Sedangkan Gatra dia sudah memanggil penjual yang berada di stand yang Sandra hampiri tadi. Meminta penjual itu untuk membuatkan sepiring nasi goreng spesial dengan cabai 3.

"Buat siapa?" tanya Sandra tanpa di jawab oleh Gatra yang membuat Sandra kesal.

Setelah penjual memberikan apa yang di pesan Gatra, dia menyendok kan nasi goreng ke depan mulut Sandra.

"Buka mulut!" Sandra membuka mulutnya sesuai perintah Gatra.

"Kunyah!" Sandra menurut saja.

Sandra tidak jadi memakan mie rebus pedas yang dia pesan karena sudah kenyang dengan sepiring penuh nasi goreng.

– TBC –

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

– TBC –

– GATRA –
By Bulanydwn.

GATRA Where stories live. Discover now