PART 9

3.4K 231 6
                                    

HAPPY READING 📖
_
_
_

"Jadi, kamu mau tanggal berapa kita bertunangan?" ucap Gatra mengulangi pertanyaannya yang belum di jawab Sandra tadi.

– GATRA –

Sandra berbaring di kasur kamarnya. Malam ini dia ingin memberitahukan kepada sahabatnya kalau dia akan segera bertunangan. Sandra penasaran bagaimana tanggapan dari mereka saat mengetahuinya. Yang pasti akan banyak pertanyaan yang mereka ajukan kepada Sandra.

Tadi dia sudah menelpon Rara dan Anggun untuk segera datang ke rumahnya. Tanpa mendengarkan balasan dari mereka, Sandra segera menutup sambungan teleponnya.

"Sandra!" teriak Rara saat sudah memasuki kamar milik Sandra. Itu sudah biasa terjadi, bahkan pama dan papanya Sandra sudah tidak terkejut melihat kelakuan dua sahabat anaknya.

"Ketuk pintu dulu bisa gak?" tanya Sandra menatap Rara garang. Rara bergidik ngeri melihat Sandra yang seakan-akan ingin memakannya hidup-hidup.

"Hehe, maap atuh Neng, kan tau sendiri kelakuan gue," ujar Rara.

"Oh, ya, nyuruh gue ke sini buat apa? " lanjut perkataan Rara.

Dia sangat penasaran mengapa malam-malam begini sahabatnya yang satu ini menyuruhnya datang ke rumahnya. Tanpa memberikan kesempatan padanya untuk membalas perkataan dia lagi. Sungguh aneh.

"Nanti aja gue jelasin, tunggu Anggun dulu. Gue males kalau harus ulangin omongan gue dua kali," jawab Sandra tanpa melihat orang yang di ajak bicara. Dia terlalu fokus membalas pesan Gatra.

"Anggun juga?"

"Iyalah," Rara mengangguk lalu ikut berbaring di samping Sandra. Dia memilih melanjutkan membaca wattpad yang tertunda tadi gara-gara Sandra.

5 menit.

10 menit.

15 menit.

" Hoam. San, gue ngantuk nih. Si Anggun mana sih lama banget," Rara sudah berkali-kali menguap, kantuk mulai menyerangnya.

"HELLO GUYS APA KABAR... JADI, GUE KETINGGALAN APA NIH?!" teriakan itu membuat Sandra dan Rara terlonjak kaget.

"WOI! Gak usah teriak-teriak juga toa masjid!" bentak Rara sebal. Sudah di tunggu dari tadi hingga membuatnya mengantuk. Sekarang? Malah teriak-teriak seperti orang yang tidak punya salah.

"Hehe, maaf maaf kebiasaan nih," jawab Anggun sambil mencomot cemilan Sandra.

"Ck!" decak Sandra. Dia juga tidak kalah kesal dengan Rara, pasalnya dia sudah memberitahu bahwa tidak ada kata telat. Eh, ini baru muncul 25 menit kemudian, 10 menit sebelum Rara datang dan 15 menit setelah Rara datang.

"Ceritain cepet San! Gue ngantuk banget."

"Iya, San gih."

"Jangan ada yang potong omongan gue ya! Awas aja gak bakal gue lanjutin!" ingat Sandra kepada sahabatnya.

"Oke!" jawab mereka serempak.

"Jadi gini," Sandra menceritakan semua kejadian yang ia alami hari ini dari pagi hingga malam ia bertukar pesan dengan Gatra.

"OMG!!! SAHABAT GUE MAU TUNANGAN GILA!" teriak Anggun dan di lanjutkan teriakan Rara.

"GILA GILAAA EH, TUNGGU-TUNGGU! Kapan lo tunangannya?"

"Minggu depan. Masih seminggu lagi."

Flashback on

"Jadi, kamu mau tanggal berapa kita bertunangan?" ucap Gatra mengulangi pertanyaannya yang belum di jawab Sandra tadi.

GATRA Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon