stev mengangguk cepat. "boleehh!!"

"kalau begitu, hyung boleh pinjam piyama?"

stev berlari menuju lemarinya melupakan rasa kantuknya sejenak. lalu memberikan axel satu setel piyama. "ini paling besar"

axel mengangguk. "hyung ganti sebentar ya"

"ne hyung"

. . .

karena stev mengantuk, ia mengganti pakaiannya di depan lemari sembari menunggu axel

stev memilih piyama hanya dengan menggunakan celana dalam.

'cklek'
pintu kamar mandi terbuka. axel bisa melihat stev yang hampir telanjang bulat

"hah?! hyung?!" stev yang terkejut langsung menutupi tubuhnya menggunakan selimut

axel mematung. "sayang"

"m , maaf hyung"

"hanya minta maaf?"

stev mengangguk samar. ". . ."

"tanggung jawab"

"...untuk?"

axel menatap p*nisnya sekilas. stev meremas selimutnya karena paham maksud axel

"hyung?" stev melangkah mundur ketika axel mulai berjalan mendekatinya sembari ber-smirk

"kenapa mundur mundur?" axel melipat kedua tangannya di depan dada

stev sudah tidak bisa mundur lagi, kini ia hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. "malu, hyung"

axel menarik selimut yang digunakan oleh stev untuk menutupi tubuhnya. "badanmu . . bagus"

stev menutupi p*nisnya menggunakan tangan. "sudah malam, ayo tidur saja"

"menidurimu?" axel menarik tangan stev hingga tubuh mereka bersentuhan. salah satu tangan stev masih berada di depan p*nisnya

karena kini mereka menempel satu sama lain, tangannya otomatis menyentuh p*nis axel

"kamu membangunkannya lagi"

"tidak sengaja hyung, maaf"

"lembut" axel mengusap dada stev

"g , geli" stev sedikit memberontak. sejujurnya bukan karena takut, ia hanya masih merasa malu untuk melakukannya dengan pacar barunya

axel mendorong pelan tubuh stev hingga terbaring di ranjang. ia menindih stev sembari melumat bibirnya dengan perlahan

"mmnhh"

stev menatap mata axel sambil meremas pundaknya. "hyung ayo tidur, aku mengantuk"

"nanti. setelah hyung menidurimu" axel memijat p*nis stev yang masih tertutup celana dalam

"annhh—". stev dengan cepat membungkam mulutnya sendiri. "nnnhh"

"punya vibrator?"

stev mengangguk samar

"dimana?"

"tidak ada"

"kamu tadi bilang punya, tapi kok"

"mmm anu, disana" stev menunjuk rak kecil di sudut ruangan

saat axel ingin mengambil satu, ia terkejut melihat rak stev yang berisi pelumas, dildo, cockring, vibrator, beberapa kitten set, tali, kondom, dll. semua lebih dari 1. mulai dari yang paling kecil, hingga yang paling besar. "semuanya, punyamu?" axel berbalik menghadap stev

"hadiah dari teman teman"

"sudah pernah memakai semuanya?"

stev mengangguk gugup

S1. OUR SLAVE [BL 21+]Where stories live. Discover now