"Udah ah gue males kalo ngomong sambil ketawa gini.  Gak kuad iman dedek kalo cerita mas!" ucap Kesya mendramastis. Membuat ketiga temannya memutar bola mata malas.

"Eh nanti ke mall kuy!" ajak Qia. Mata mereka bertiga berbinar seakan baru jalan-jalan.

"KUY LA!" ucap serempak mereka bertiga. Dan mereka gibah lagi lagi dan lagi. Sampai tiba-tiba ada air jeruk jatuh dari atas dan tepatnya dikepala Daniza.

Semua yang ada di meja memandang cengo kearah Daniza yang sudah basah bahkan lengket. Daniza segera berdiri dan langsung mendapati kakak kelas nya yang menatapnya sambil tertawa jahat.

"Maksud lo apa siram gue pake es jeruk ha!?" tangan Daniza terkepal, ingin rasanya ia melayangkan bogeman tetapi ia tahan.

"Karna gue gak suka sama lo!" ketus yang bername tag Elliza Marani.

"Gue gak suruh orang buat suka sama gue! Jadi gue tanya sekali lagi maksud lo siram gue pake es jeruk apa bang*at!?" pekik Daniza ketika ia berkata dari 'maksud lo'. Semua orang yang mendengar pekikan dari seseorang segera mengalihkan pandangannya, bahkan geng Avatar pun sampai mengalihkan pandangannya, tak terkecuali Arrayan yang sedari tadi memandangi Daniza. Ia sempet kaget saat Daniza disiram, tetapi ia lihat dulu sampai mana kakak kelas nya itu bertindak.

"Gue pengen lo jauhin Arrayan!"

"Kenapa emangnya? Lo bukan siapa-siapa nya kan?"

"Ya karna Arrayan tuh pacar gue! Udahlah mending lo jauhin dia kalau hidup lo mau tenang"

"Nggak! Gue gak bakal jauhin Arrayan! Gue tau lo bukan pacarnya Arrayan, gak usah ngaku-ngaku gitu!"

"Lo gak usah sok tahu deh! Baru jadi adik kelas aja udah songong!"

"Songong darimananya ya? Perasaan daritadi gue gak songong deh sama lo"

"Heh! Gak songong darimananya? Daritadi lo ngomong ke kita pake bahasa gue-elo, apa itu pantes disebut sopan? Hormatin kakak kelas lo!"

"Maaf ya kakak kelas ku, gue gak gila hormat! Jadi jangan suruh gue untuk hormatin lo kalau lo gak mau hormatin balik"

"Untuk apa gue hormatin lo?"

"Untuk apa juga gue harus hormatin lo?"

"Ish! Lo tuh bener-bener ya!" Daniza hanya mengangkat sebelah alis dengan wajah songong. Elliza yang melihat wajah Daniza songong segera menjambak rambutnya, Daniza yang diserang begitu saja tidak terima, ia menjambak rambut Elliza tak kalah kencangnya. Semua orang yang ada disitu terpekik dan segera membuat kerumunan.

Arrayan yang sejak tadi memandangi mereka semua, lebih tepatnya kearah Daniza. Ia segera berdiri ketika Daniza dijambak rambutnya, dan segera menghampiri kerumunan itu.

"Lepas bang*at!" teriak Elliza. Daniza semakin keras menjambak rambut Elliza.

"Eh cabe lepas jambakan lo!" Daniza merasa tidak terima ketika Elliza menyebutnya Cabe.
Ia melepas jambakannya sedikit kasar sehingga Elliza yang kehilangan keseimbangan nya terjatuh. Lebay banget lo el, wkw.

Merasa tak terima dirinya terjatuh, Elliza segera berdiri dan tangannya sudah siap ingin menampar Daniza, tetapi tangannya melayang diudara. Saat melihat kebelakang ia dikejutkan oleh Arrayan, dengan wajah dingin dan marah maybe.

Rambut keduanya sudah acak-acakan, bahkan seragamnya pun sudah keluar.

"Jangan pernah lo tampar Daniza dengan tangan kotor lo itu!" ujar Arrayan dingin, seraya melepaskan tangannya dengan kasar.

ARRAYANWhere stories live. Discover now