-Avatar-
Dihari-hari berikutnya pun Daniza menjalankan tugasnya sebagai pembantu Arrayan. Semua murid Alstar School selalu memandang mereka dengan pandangan bertanya-tanya, terutama para siswi yang selalu memandang Daniza sinis. Contoh nya kayak sekarang, ia dan Arrayan sedang berjalan menuju kelas Daniza, semua pandangan mengarah ke mereka berdua.
Sebenarnya Daniza risih ditatap seperti itu, ia ingin menyudahkan tugasnya, tetapi lagi-lagi Arrayan tidak memperbolehkan nya. Arrayan selalu berucap 'Nanti sampe tugas lo selesai, baru lo terbebas dari gue.' sampai bosan Daniza ketika Arrayan selalu menjawab seperti itu setiap ia bertanya.
"Ar dari sepanjang jalan kita selalu diliatin mulu sama semua orang" bisik Daniza yang bisa didengar oleh Arrayan. Arrayan hanya mengangkat bahu acuh.
Ketika sampe depan kelas Daniza, ia segera masuk kedalam kelasnya. Sebelum itu Arrayan sudah menahan lengannya.
"Nanti istirahat kedua lo kekelas gue"
"Kelas lo kan jauh, gue capek setiap hari harus kekelas lo mulu. Semua orang selalu natap gue sinis, gue risih banget" ujar Daniza.
"Baru seminggu aja udah ngeluh. Gimana sebulan atau setahun ah atau bahkan selamanya?" Daniza membelalak kaget, apa katanya tadi selamanya? Gila ini mah namanya nyiksa gue, digaji aja nggak.
"Gila lo ya! Selamanya? Gue bisa mati duluan"
"Makanya harus nurut sama gue, nanti tugas lo bakal selesai"
"Tapi kapan jingan?!" tanya Daniza prustasi.
"Sabar aja" setelah mengucapkan itu Arrayan segera pergi, tapi sebelum itu ia menepuk dua kali kepala Daniza layaknya seorang anak yang nurut. Daniza hanya pasrah, setelah itu ia masuk kedalam kelasnya yang sudah ramai menggosipi orang lain.
***
Bunyi bel istirahat kedua barusaja berbunyi. Mereka semua termasuk Daniza segera keluar dengan Pira. Saat diambang pintu ia dikejutkan oleh seseorang yang sedang duduk didepan kelasnya sembari bermain ponsel yang berlogo Apple.
Daniza segera menghampiri orang itu. Merasa ada yang menghampiri, Arrayan segera mendongakan kepala nya dan mendapati wajah Daniza yang kebingungan.
"Katanya gue yang ke kelas lo" ucap Daniza heran. Arrayan segera berdiri, mensejajarkan tinggi nya dengan Daniza. Tetapi tinggi Daniza hanya se dada nya saja.
"Kebetulan aja gue lagi bolos dan pas bel istirahat gue langsung kesini" setelah itu mereka bertiga segera berjalan ke kantin. Arrayan jalan didepan mereka. Selalu saja ia menjadi arah pandangan mereka semua yang sedang Dikoridor.
"Buset dah Za, semua orang pada mandang lo sinis" bisik Pira kagum.
"Bisik nya jangan pake nada kagum gitu jir! Gue risih setiap hari diliat sinis mulu"
"Gue mau dah Za diliat semua orang kaya gitu"
"Gila lo ya! Lo jadi gue deh mau gak?" saat sedang asik berbisik-bisik, tiba-tiba Arrayan berhenti mendadak dan mereka yang tidak menyadari Kalau Arrayan berhenti, seketika menabrak punggung Arrayan.
"Lo gila ya! Berhenti mendadak gini" ucap Daniza sembari memukul punggung Arrayan keras. Arrayan berbalik memandang keduanya dengan pandangan datar.
"Suruh siapa jalan dibelakang gue?" tanya Arrayan datar.
"Terus kalo gue bukan jalan dibelakang lo, dimana lagi?"
JE LEEST
ARRAYAN
Tienerfictie•follow dulu sebelum membaca• Edit cover by safira. -AVATAR-SENGGOL LENGAN BACOK KEPALA- Arrayan Nalendra, siapa yang tidak mengenal dengan si ketua geng Avatar? Satu sekolah bahkan diluar sekolah pun Arrayan terkenal. Bukan karna prestasinya...
