7•KENALAN?•

49 7 4
                                        

-avatar-


Di pagi hari minggu yang cerah, Daniza sedang lari pagi bersama abang nya. Gila aja jam set 5 sudah di bangunin, emang rada-rada ini abang nya.

"Gue masih gak ikhlas nih bang, waktu tidur gue di potong" ujar Daniza ketika mereka duduk di bangku taman.

"Yaelah, itu juga kan sekalian lo sholat subuh"

"Beliin minum bang, aus banget nih gue"

"Beli sendiri lah, punya kaki dua tapi gak digunain"

"Ish nyebelin. Beliin sana cepet, lo tega nanti gue dehidrasi gimana?"

"Ck iya bacot" lalu Fajar berdiri dan membeli minum.

Daripada menunggu Fajar lama, ia menyibukkan dengan bermain ponsel nya. Tak lama kemudian Fajar datang dengan membawa dua minuman. Lalu menyodorkan ke Daniza.

"Makasih" ucap Daniza, lalu ia segera meminum.

"Mau pulang sekarang gak?" tanya Fajar.

"Mauu" lalu mereka meninggalkan taman komplek tersebut.

Di perjalanan menuju ke rumah, Daniza berucap "Bang nanti anter gue ke gramedia ya" ucap nya memohon.

"Ngapain?" tanya Fajar polos.

"Numpang mandi" jawab Daniza kesal.

"Emang kamar mandi kamar lo kenapa?"

"Lo goblok banget sih bang! Ya gue mau beli buku lah!"

"Oh"

"Anter ya nanti"

"Hm" tidak berasa, akhirnya mereka sudah sampai rumah.

***


  Jam menunjukan pukul 11.05, tetapi Arrayan daritadi belum bangun juga, kecuali tadi pas sholat subuh, lalu ia lanjut lagi tertidur hingga siang hari.

Padahal Dian sudah membangunkan nya dari jam 6 tetapi Arrayan tetaplah Arrayan yang kebo nya pake banget, untung ganteng. Dan Arrayan sengaja mengunci pintu kamar nya agar tidak ada yang masuk untuk mengganggu tidur nya.

Dari luar terdengar suara ketukan pintu yang kencang dan terdengar seperti orang yang menahan kesal, siapalagi kalau bukan Dian mama Arrayan.

"ARRAYAN BANGUN KAMU!" teriak Dian dari luar.

"KALAU GAK BANGUN MAMA DOBRAK YA PINTU NYA!" ancam sang Mama lagi.

Arrayan yang mendengar orang yang sedang teriak-teriak diluar kamar nya, segera bangun dan membuka pintu nya, mendapati Mama nya yang sedang berkacak pinggang dan wajah sudah memerah menahan kesal.

"Hoam... Ada apa sih ma, pagi-pagi udah teriak-teriak aja" ujar Arrayan sambil menguap.

"Apa kamu bilang?! Masih pagi?!"

Arrayan mengernyit bingung. "Lah emang masih pagi kan?"

Dian menggeram kesal. "Liat jam sekarang! Jam di kamarmu mati?"

Arrayan segera masuk kedalam kamar nya dan melihat jam yang ada di dinding, 11.15. Ia segera keluar lagi.

"Udah tau kan sekarang jam berapa?"

"Udah"

"Sekarang kamu mandi! Abis itu ajak adikmu jalan-jalan"

"Ck. Males banget Ma"

"Kasian dia daritadi di kamarnya murung mulu"

"Elah, bocil sok banget segala murung" cibir Arrayan dan mendapati geplakan di kepala nya.

ARRAYANWhere stories live. Discover now