"Disamping gue" Daniza hanya memutar bola mata malas. Ia dan Pira segera maju satu langkah untuk sejajar dengan Arrayan, lalu mereka bertiga berjalan menuju kantin.
Lagi dan lagi mereka menjadi sorot perhatian sama semua murid yang sedang berada dikantin. Pira memandang cengo kearah mereka semua yang sedang memandang dirinya ah lebih tepatnya kearah Daniza dan Arrayan. Saat Pira nengok kesamping sudah tidak ada dua manusia tadi, ia segera mengedarkan pandangannya dan mendapati mereka berdua duduk di tempat biasanya yaitu meja belakang paling pojok. Ia pun segera kesana.
"Gila lo Za ninggalin gue aja" ujar Pira ketika sudah duduk dimeja yang sama.
"Lo nya cengo mulu! Eh iya gue mau pindah meja, jadi gak satu meja dulu sama lo" ujar Daniza hati-hati. Arrayan mengernyit bingung dan wajahnya menampakan bertanya 'kenapa'.
"Gak papa, gue sama temen-temen gue cuma pengen ngobrol biasa, kan udah lama gak gibah" ujar Daniza lagi disertai cengirannya. Arrayan hanya mengangguk.
Tak lama teman-teman Arrayan dan Daniza datang bersamaan, dan pas sekali saat Daniza dan Pira ingin berdiri, ia berdua segera mengurungkan niatnya.
"Mantap dah yang udah taken mah" ujar Dito tiba-tiba saat mereka semua sudah duduk dimeja yang sama.
"La emang iya Ar?" tanya Kenzo.
"Setan lo dengerin" hanya itu yang Arrayan jawab. Dito yang dirinya disebut setan segera memandang Arrayan kesal.
"Sialan lo! Lo mau aja temenan sama setan" cibir Dito.
"Kan Rayyan rajanya setan, kita cuma ajudan nya" Arrayan segera melempar keripik yang ada didepan nya dan segera ditepis oleh Raka.
Daripada mendengarkan perdebatan ini, mereka berempat kode lewat mata, dan segera berdiri untuk pindah tempat.
"Eh eh eneng-eneng cantik pada mau kemana?" tanya Dito bingung. Mereka berempat hanya memutar bola mata malas dan segera pergi untuk mencari meja yang masih kosong. Mereka berempat segera duduk ketika mendapati meja yang masih kosong, dan kebetulan lumayan dekat dengan meja geng Avatar.
"Eh ini gak ada yang pesen?" tanya Fachri setelah lama diam.
"Yang biasanya tukang pesen siapa?" mereka semua menunjuk kearah Fachri, Fachri hanya mengelus dadanya sabar. Setelahnya ia segera berdiri dan memesan makanannya.
Tak lama pesanan mereka datang, Fachri segera menaruh nampan berisi makanan dan satu lagi dibawa oleh mang ujang nampan berisi minuman. Mereka semua pun memakan makanannya dengan diam.
***
Meja yang diisi dengan empat ciwi-ciwi itu sedang asik makan sambil gibah. Kebiasaan kaum hawa wkw. Seakan mengalahkan suara riuh ketika tim kesayangan sepak bola menang, suara mereka lebih kencang bahkan ketawanya pun kencang. Sampai-sampai orang-orang yang ada didekat mereka harus menutup telinganya ah atau bahkan sudah ada yang mengumpat sejak tadi.
"Eh masa ya hahah! Masa nih ya hahah!" sudah tidak sanggup lagi Kesya mengucapkan kalimat yang ingin ia lontarkan.
"Lo kalo ngomong jangan sambil ketawa ajigg!" ujar Pira, sudah capek ia mendengarkan ketawa Kesya yang tidak berhenti-henti.
YOU ARE READING
ARRAYAN
Teen Fiction•follow dulu sebelum membaca• Edit cover by safira. -AVATAR-SENGGOL LENGAN BACOK KEPALA- Arrayan Nalendra, siapa yang tidak mengenal dengan si ketua geng Avatar? Satu sekolah bahkan diluar sekolah pun Arrayan terkenal. Bukan karna prestasinya...
11•DILABRAK•
Start from the beginning
