"Kasian, jadi nambah cucian kotor," Ari meledek.

"Gara-gara Abang ini.."

"Oke. Abang yang salah,"

"Tumben mengalah?" tanya Aira tak percaya. Ari menyunggingkan senyum sarkastik.

"Buatin aku jus dong!" ujar Ari enteng.

"Mau tolak takut dosa," Aira menghela nafas berat sementara Ari terkekeh geli.

"Yaudah ga usah dibuatin. Sini kamu!"

Salah lagi aku!!! siap-siap hukuman baru.

Ari meminta istrinya untuk duduk di sebelahnya dan mengetikkan tugas skripsinya. Sementara ia yang mendikte dengan alasan tangannya sudah pegal karena menyetir.

"Tangan aku lebih pegal karena menopang tubuh Sultan yang ketiduran di mobil,"

"Kalau aku yang ngetik ntar kamunya gak tau mau dikte apa. Iya kan? mending gak usah protes!"

Suaminya ini benar-benar menjengkelkan. Selalu saja Aira yang salah. Aira mulai menjalankan perintah dari tuannya itu.

Merasa istrinya keletihan, Ari mengambil alih laptop dan mulai mengetik kembali seraya bernyanyi ria. Sesekali mencuri-curi pandang wajah istrinya yang sedari tadi memandang ke arahnya dengan senyuman sambil bertopang dagu.

For the rest of my life i'll be with you
I stay by your side honest and true
Till the end of my time
I'll be loving you

For the rest of my life
Trough day and nights
I'll thank Allah for opening my eyes
Now and forever i'll be there for you

Sepanjang hidup bersamamu
Kesetiaanku tulus untukmu
Hingga akhir waktu kaulah cintaku

Sepanjang hidup seiring waktu
Aku bersyukur atas hadirmu
Kini dan selamanya aku milikmu

Aira geleng-geleng kepala mendengar suaminya bernyanyi begitu nyaring sambil menatap laptopnya.

"Versi Arab gak ada, Bang?" ledeknya karena suaminya ini menyanyikan lagu dengan irama yang sama dengan bahasa berbeda milik penyanyi religi legendaris, Maher Zain.

"Belum di rilis," candanya.

"Dari tadi kamu senyum terus. Baper ya? BTW aku cuma sekedar nyanyi. Memang liriknya seperti itu.." sambung Ari. Bukan Ari namanya jika tidak membuat istrinya kesal. Aira sudah mengerucutkan bibirnya.

Dasar Ari, dia sama sekali tidak perduli. Ia shut down laptopnya dan merapikan buku dan kertas-kertas miliknya yang sedikit berceceran di meja makan.

"Malam kemarin kita gagal. Jadi dilanjutkan malam ini," ujarnya tiba-tiba yang membuat Aira tersentak kaget. Matanya mengerjab.

"Terus, Sultan?"

Tanpa menunggu lama Ari menggendong istrinya dan membawa ke kamar sebelah, tidak berani melakukan hal yang tidak senonoh di depan bocah itu. Jika sampai ia terbangun bisa-bisa akan diceritakan kepada orang-orang.

_____

Alarm jam tiga pagi membangunkan mereka untuk tahajjud seperti malam-malam sebelumnya. Namun bukannya bangun, Ari malah mendatangi istrinya kembali untuk memenuhi kebutuhan biologisnya yang meronta ingin segera dikabulkan. Sampai alarm berbunyi untuk ke sekian kalinya.

"Yuk tahajjud," ajak Ari setelah merasa puas melakukannya dengan begitu hati-hati dan lembut, demi memprioritaskan kenyamanan dan kepuasan istrinya juga.

Manajemen Rumah Tangga ✔Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz