Prolog

2.8K 164 12
                                    

"YO WHAT'S UP SAHABAT."

Pemuda dengan rambut berwarna hitam kelam itu mendecak mendengar suara bising dari pintu kamarnya. Dengan segera, ia menutupi wajahnya dengan bantal, membuat pemuda yang berteriak tadi mencuatkan bibirnya sebal.

"Kok gue gak disambut sih," protesnya seraya menyelonong begitu saja duduk di ranjang.

"Lo siapa emang? Sultan Arab?" Pemuda itu menurunkan bantal dari wajahnya dan berkata dengan ketus.

"Ugh, badass banget Kak Sasuke." Pemuda jabrik bernama Naruto Uzumaki itu memeragakan wajah klepek-klepek yang sering dibuat oleh para gadis ketika melihat Sasuke. Sasuke tanpa berkata apa-apa langsung menimpuk wajah Naruto dengan bantal di tangannya.

"Lo mau ngapain ke sini, kuning." Sasuke bertanya dengan nada tak suka. Bukan benci, pemuda itu hari ini hanya ingin menyelesaikan game-nya dengan santai dan tanpa diganggu siapapun.

"Gabut anjir gue di rumah. Mabar kek," ajaknya seraya mengeluarkan ponsel dari saku celana.

"Males, lo noob."

"Babik."

"Eh, ada Naruto?"



Naruto refleks menepuk mulutnya keras-keras begitu mendengar suara sapaan itu. Naruto menoleh, melihat sosok wanita berparas cantik yang tengah tersenyum di depan pintu kamar Sasuke.

"Eh, Tante Mikoto," sapa Naruto dengan senyum meringis. Kemudian berjalan mendekat dan mencium punggung tangan Mikoto. "Maaf ya Tan main nyelonong aja, Naru kira Tante sama Om lagi gak ada di rumah," ucapnya manis. Sasuke di belakang berakting hendak muntah melihat tingkah Naruto.

"Santai aja," jawab Mikoto sembari mengibaskan tangannya. "Naruto udah makan siang? Mau Tante masakin mie?"

"WIH YA MAU BANGET DONG TANTE HEHEHEHE." Naruto langsung tersenyum riang dengan semangat.

"Yaudah, tunggu di sini ya sama Sasuke. Nanti kalo udah jadi Tante panggil."

"Siap, Tan!" Naruto memberi gerakan hormat dengan semangat.

"Ma, mau juga," sela Sasuke melihat tak ada tanda-tanda sang ibu akan menawarinya juga.

"Iya, iya. Sasuke dimasakin juga, kok," kata Mikoto menenangkan. Setelah wanita itu berbalik pergi, Naruto kembali ke kasur Sasuke dan duduk di sana.

"Eh Sas, kan UKK dah kelar ya. Liburan yok, kemana gitu," ajak Naruto secara tiba-tiba. Sasuke melirik.

"Kemana."

"Ya gak tau. Lo ada saran, gak?"

"Gak ada. Gue nanya doang lagian, sebenernya gak minat ngikut lo jalan-jalan."

"Emang dasar manusia biadab." Naruto berkata masam. "Andai gue punya pacar. Gue gak usah ngajak-ngajak setan cilik kayak lo."

"Dih, kayak ada yang mau aja sama lo." Sasuke langsung memberikan tatapan menghujatnya.

"Banyak wey yang mau sama gue mah. Sayangnya gue terlalu selektif."

"Halu," kata Sasuke cuek kemudian kembali fokus menatap ponselnya. Naruto mendecih kesal, kemudian memilih berdiri dan berjalan ke dapur untuk melihat Mikoto yang sedang memasak mie untuknya.

"Eh? Kok ke sini, Naruto?" tanya Mikoto yang tengah memotong sosis untuk topping mie.

"Sasuke lagi gak asik hari ini, Tan. Mulutnya dua kali lipat lebih ngeselin dari biasanya," ujar Naruto mengadu dengan bibir mencuat manja. Mikoto tertawa kecil.

"Maklum aja, mungkin dia lagi pengen sendiri. Capek kali kan baru selesai ulangannya."

Naruto mengangguk-angguk saja. "Tante mau dibantu?"

Be A Healer [Naruto x Hinata] ✔Where stories live. Discover now