Day 10: Selesai?

52 15 2
                                    

Hari ini Deva dan teman teman nya pergi ke rumah kaca. Mereka janjian di rumah oma, karena oma yang menyuruh mereka untuk berkumpul di rumah oma.

Setelah sampai di rumah oma, oma menyuruh Deva, Tania, Farrel, dan Aldo untuk mendekat ke arah cermin besar yang berada di ruang tengah.

Loh, itu bukannya cermin yang kemarin. Kok bisa ada lagi?? pikir Tania

Oma kelihatan seperti sedang merapalkan mantra (dukun kali ah)

Dan tidak lama kemudian, empat orang sahabat itu sudah berada di rumah kaca, tentu saja bersama oma.

Hmm tapi kata oma ini cuma alam bawah sadar, apa sekarang gw lagi tidur ya? Hmm tapi kok gw bisa sadar?? Ah aneh ni. Pikir Tania lagi.

Aku hanya diam dan mengikuti alurnya.

Setelah beberapa jam mereka disini, semua berjalan lancar, tidak ada yang aneh sejauh ini, sampai sampai oma membawa mereka ke halaman belakang rumah kaca.

Tidak jauh dari tempat mereka berdiri, terlihat pohon kelapa yang menjulang tinggi.

Deva terdiam untuk beberapa saat, seperti sedang memikirkan sesuatu.

Tidak lama, Deva membuka suara

"Oma, aku kayak ngerasa gak asing sama pohon ini."

"Ya iyalah dev, itu kan pohon kelapa, di jalan juga banyak."ucap Tania tidak mengerti

"Nggak Tan, tapi ini beda. Gw ngerasa familiar banget sama pohon ini."

"Apa kamu ingat sesuatu, Deva?" Oma bertanya

Deva mencoba mengingat, sanking kerasanya Deva mencoba mengingat, Deva sampai sampai pingsan.

Oma memutuskan untuk menyudahi penelusuran rumah kaca hari ini.

Deva di bawa pulang ke rumah oma. Aldo dan Farrel sudah pulang ke rumah nya masing masing. Sedangkan Tania masih menemani Deva di rumah oma.

"Oma, Deva kenapa?" tanya Tania khawatir.

"Mungkin dia cuma syok."

"Syok kenapa oma??!" Tania yang daritadi khawatir tambah khawatir.

"Sst, pelanin suara kamu"

"M-maaf oma" ucap deva sambil menutup mulut nya

"Kemungkinan Deva syok karena ingatannya. Mungkin dia sudah ingat semuanya. Tapi oma belum sepenuhnya yakin." Jelas oma menerangkan.

"Wah bagus dong oma!!" Tania berlonjak kegirangan

"Tidak juga, itu semua tergantung mentalnya, apakah sudah siap atau belum untuk mengingat kejadian kecelakaan itu. Jika belum, dia bisa mengalami trauma yang cukup berat." Ucap oma dengan raut wajah sedih.

"O-oh jadi gitu ya oma"

Tania merasa sedih, air matanya seakan ingin mengalir. Tania terus memikirkan Deva.

Apa benar Deva tadi pingsan karena dia ingat tentang kejadian kecelakaan itu?? Apa dia siap untuk mengingat semuanya.

"Yah, kita berdo'a aja yang terbaik untuk Deva. Kamu menginap disini aja ya, udah malam juga." Ucap oma menenangkan.

"Baik oma, kalau gitu aku minta izin mama papa dulu."

Oma hanya menggangguk.

---

Stay tuned.

Mysterious DayWhere stories live. Discover now