Day 5: Oma?

56 19 1
                                    

Sejenak, aku merasa tenang. Tapi, apakah ini akhir? Atau awal dari segalanya??

~~~


Setelah kami menengok ke belakang, alangkah terkejut nya aku ternyata itu oma?

"Oma?! Oma ngapain disini??" tanyaku pada oma

"Oma??!" tanya Farrel dan Aldo bersamaan

"Iya, jadi dia oma gue" jawabku

"Iya Deva, maaf sebelumnya karena oma sudah membuat kalian ketakutan. Jadi, begini. Oma memang sudah sering pergi ke tempat ini. Oma tertarik pada misteri yang ada di rumah ini, dan oma ingin kamu dan teman temanmu membantu oma. Bagaimana menurut kalian?" jelas oma kepada kami.

"Deva si setuju aja oma, gimana sama yang lain?" ujar ku

"Tania juga!! Tania juga setuju oma?!!" ucap Tania bersemangat.

"Kalo kalian gimana?" tanyaku kepada Farrel dan Aldo.

"Kita setuju kok, yakan do?" ucap Farrel.

"Eh, iya" ucap Aldo pasrah.

"Jadi, kita harus ngapain oma?" tanyaku.

"Untuk sekarang, kita pulang dulu aja. Kita rencanain dulu matang matang langkah kita selanjutnya."
Ujar oma.

"Tapi, gimana caranya kita keluar dari rumah ini oma?" tanya Tania.

"Ah, itu soal gampang. Kita cuma perlu berkata rumah kaca sebanyak tiga kali. Nanti kita akan ada di tempat buku itu berada." ujar oma

"Terus, gimana caranya oma bisa masuk ke sini. Kan buku itu tadi ada sama kami" tanya ku penasaran.

"Oh itu, kalau oma, hanya perlu mengucapkan rumah kaca tiga kali untuk pergi kerumah kaca ini, dan mengucapkan kembali tiga kali, untuk pergi dari rumah kaca ini." ujar oma

"Oh gitu" ucap ku

"Yaudah yuk, kita pulang" ujar ku pada semuanya.

Kami sudah berada disekolah kembali ketempat dimana buku itu berada. Ternyata selama kami berada dirumah kaca, waktu disana tidak berputar, jadi kami masih berada pada waktu kami pergi kerumah kaca itu tadi. Syukurlah gumamku.

Hari hariku setelahnya berjalan seperti biasa. Oma bilang dia ingin menyelidiki dulu lebih dalam tentang rumah kaca itu, baru dia akan memberitahu kami.

Sebenarnya aku sudah tidak sabar ingin segera melanjutkan memecah kan mysteri rumah kaca itu, begitu juga Tania.

*dikantin

Aku memesan semangkuk bakso, dan es jeruk. Sedangkan Tania memesan mie ayam dan es teh manis. Kami berbincang bincang selagi menunggu pesanan datang.

"Hadeeeh. Oma lo lama amat si gak ngasi kabar" keluh Tania.

"Yee. Sabar kali. Mungkin oma lagi nyari petunjuk buat kita" ujar ku.

Tiba tiba Farrel dan Aldo menyampiri kami.

"Hai guys, gabung ya" pinta Aldo sambil membawa makanan di tangannya.

"Ya. Gabung aja" ucap Tania

"Eh, pesenan kita dateng tuh" ucap Tania sambil menyenggol sikut ku.

"Jadi gimana soal mysteri rumah kaca itu? Udah ada kabar dari oma?" tanya Farrel.

"Belum. Kita masih nunggu kabar dari oma." jawab ku

"Eh, gimana kalo kita bikin grup chat? Buat bahas rumah kaca itu biar gampang diskusi?" usul Aldo

"Hmm ide bagus tuh" ujar Farrel

"Boleh aja" ucap ku

"Yodah nti gua aja yang bikin ya?" pinta Tania.

"Ya ya. Basing lu" ucap Aldo meledek

"Eh, bisa nggak kalo cowok ini gausah di masukin?" ucap Tania sambil melirik kearah Aldo

"Eh, apa apaan lu. Gua sama Farrel kan satu paket. Kalo ada Farrel pasti ada gua. Lagian kenapa nggak lu aja yang gausah masuk?" ucap Aldo tidak mau kalah.

"Enak aja!! Gua ni BFF nya Deva, jadi gua pasti ikut kemanapun deva pergi, juga apapun yang deva lakuin gua pasti ikutan" ucap Tania dengan nada sedikit dinaikkan

"Woi, knalpot rusak! Bisa diem ga?! Berisik tauk" ejek Aldo

"Apaansi ember bocor. Bilang aja lu kalah debat ma gue. Pake ngatain gua knalpot rusak lagi!" ucap Tania kesal.

"Lo duluan yang mulai ya" ujar Aldo

"Mana ada lo kalik" ucap Tania

"Lo!"

"Lo"

"Elooo"

Bla bla bla
---

Ada apa dengan Aldo dan Tania? Hm..
Stay tuned!..

Mysterious DayOù les histoires vivent. Découvrez maintenant