"But still.."
"Wait.. didn't I come here for the turntable? Where is it?" Tanyanya, mencoba mengalihkan pembicaraan mereka. Sera kemudian berjalan menuju sebuah sudut lemari yang berisi kumpulan piringan hitam milik Radith.
She's never been so open about her family matter to anyone except her best friends Putri and Chandut. But she did it again, she somehow told everything to him.
It's crazy, she knows.
****
Radith tidak pernah menyangka jika dibalik ketegaran wajah seorang Sera, ada beban begitu berat yang ditanggungnya. Ia bisa membayangkan trauma yang dialami gadis itu ketika melihat ayahnya melakukan kekerasan pada ibunya. Ia sekarang baru mengerti mengapa dulu ketika di London Sera seperti enggan menghabiskan satu detik pun waktu bersama ayahnya itu. Gadis itu pasti sangat membenci Ayahnya.
Ia tahu jika Sera sedang berusaha mengalihkan pembicaraan mereka yang tiba-tiba menjadi gloomy ketika ia menanyakan dimana letak turntable-nya. Radith teringat memang itulah alasan Sera datang ke apartemennya. Gadis itu kemudian berjalan menuju sudut ruangan tempat dimana ia menyimpan beberapa koleksi piringan hitam favoritnya.
"Di sana. Deket lemari itu.." Katanya. "Bokap gue juga kolektor piringan hitam, beberapa koleksi dia yang gue suka gue bawa ke sini." Ia kemudian mengikutinya dari belakang.
"Banyak banget koleksi lo.. Dith.. how to use this thing?" Tanyanya terlihat kebingungan.
"Here.." Katanya lalu membantunya memasangkan piringan hitam yang baru Sera beli dan memutarnya. Alunan lagu Dylan kembali memenuhi ruangan. Namun kali ini lagu yang berbeda.
....
Shadows are falling and I been here all day
It's too hot to sleep and time is running away
Feel like my soul has turned into steel
I've still got the scars that the sun didn't let me heal
There's not even room enough to be anywhere
It's not dark yet, but it's getting there
Well my sense of humanity is going down the drain
Behind every beautiful thing, there's been some kind of pain
....
"What's the title of this song?" Tanyanya.
"Not Dark Yet." Jawabnya. Lagu terus mengalun lirih.
...
Well I been to London and I been to gay Paree
I followed the river and I got to the sea
I've been down to the bottom of a whirlpool of lies
I ain't lookin' for nothin' in anyone's eyes
Sometimes my burden is more than I can bear
It's not dark yet, but it's getting there
...
"Kayaknya kalau gue berakhir menjadi penggemar Bob Dylan setelah malam ini, semuanya karena lo deh." Katanya.. "It's not dark yet, but it's getting there." Lanjutnya. "Brilliant."
"This song for me explains the state of ending and hopelessness. Ending of day, ending of love, ending of life." Jelasnya. "It's not dark yet, but it's getting there."
"Ya.. I felt it too."
"This man won a noble for literature. So all his songs are really a form of literature. We couldn't find another Bob Dylan until today." Katanya.
"A noble prize? What amazing artist.." Katanya benar-benar kagum. Wajahnya Radith selalu berbinar setiap kali ia bercerita tentang idolanya itu.
Kemudian Sera berpindah menuju sudut tempatnya menyimpan koleksi whiskey-nya.
"So you love whiskey too? You get drunk often?" Tanyanya.
"Ya.. I collect it because I love it. And no..I don't get drunk that often of course because I have to work, just when I need it.. I enjoy getting drunk alone in my apartment, by the way." Katanya sambil mengambil sebuah botol whiskey favoritnya. "Ini whiskey paling tua yang gue punya, tahun 1997.." Lanjutnya.
"Dith.."
"Hm?"
"Let's get drunk tonight.. What do you think?"
"Are you sure?"
"Absolutely sure." Jawabnya.
This girl..
****
Thank you for reading another chapter of STRINGS..
See you on the next chapter..
XOXO,
Sadddh.
KAMU SEDANG MEMBACA
STRINGS
ChickLitSebuah cerita tentang pertemuan antara Radith dan seorang gadis bernama Sera. Pertemuan itu singkat namun melekat. This is not your average tale of serendipity Meeting and parting, not as simple as they might think This is my #3 writing attempts. Pl...
TRACK 9 - NOT DARK YET
Mulai dari awal
