Orang pertama yang ingin ditemui Aira pada saat ini ada Mira. Bukan, bukan ia ingin mengumbar aib rumah tangganya dimana mereka gagal melakukan ibadah suami-istri, tapi ia ingin menanyakan sesuatu yang mengganjal di pikirannya.

"Hai, Mir"

"Aira?" Mira terperangah melihat Aira yang memasuki kelasnya yang sebentar lagi akan dimulai. Di sana baru ada lima atau enam mahasiswa.

"We need to talk. Tapi gak di sini,"

"Tapi ana ada kelas sebentar lagi,"

"Bentar doang kok," ujar Aira lalu keluar duluan. Ia memilih duduk di kursi yang diadakan di sudut koridor. Tempat itu sedikit sepi karena jarang orang yang lewat.

"Kalian panggil istrinya Abi Zikri dengan sebutan apa?" tanya Aira to the point. Mira adalah alumni ponpes Az-Zikri, mungkin Mira dapat memecahkan puzzle yang ada pada Ari.

"Ummi. Emang kenapa?" Mira pemasaran.

"Nggak papa sih. Tadi malam bang Ari ditelpon sama seseorang yang namanya 'Ummi' di kontaknya,"

"Terus?"

Aira mulai menceritakan kronologisnya. Mira malah tertawa terbahak dengan cerita sahabatnya itu.

"Oke. Nih ana lurusin ya.. anti tau kan kalo ummi itu orangnya baik banget dan beliau itu sangat mencintai Abi Zikri?"

"Jadi ummi yang mana ini?" Aira tampak gusar. Kalau bukan istrinya Abi Zikri lalu siapakah ummi yang menelpon suaminya?

"Tunggu dulu, ana belum selesai. Anti juga sadar kan kalo bang Ari itu orangnya juga baik dan suka menolong?"

"Gak yakin ana," timpal Aira.

"Anti gak perlu cemas apalagi berburuk sangka, palingan itu santrinya yang SD lagi sakit tengah malam makanya mereka telfon akhy Ari. Terus mereka pake hp Ummi karena di pesantren gak boleh bawa hp.

Pasti kamu pengen tahu, kenapa mesti suami kamu, padahal di pesantren masih begitu banyak ustadz yang lain? jawabannya adalah, karena beliau lebih memprioritaskan santrinya. Uhh makin kagum deh,"

"Oke, makasih pencerahannya. Tapi aku nggak suka lho kalimat terakhir kamu," ujar Aira.

Mira memutar bola matanya jengah. "Kagum dan suka itu beda lho, say.."

"Ana juga suka sama dia berawal dari kagum," seloroh Aira dan langsung pergi.

"Wah main pergi aja. Tunggu ana.." Mira berlari untuk menyamakan langkah dengan sahabatnya itu. "Hari ini kami belajar sama dokter ganteng lho.. dia baru pulang dari Australia. Beliau masih lajang,"

"Emang mata kuliah apaan, kok bisa dosennya dokter?" tanya Aira.

"Psikologi pendidikan, Ra" jawab Mira. Ternyata dokter tersebut juga sedang menuju kelas Mira.

Panjang umur!

Mira tersenyum dan memberikan kode kepada Aira jika itulah dosennya yang ia ceritakan barusan. Aira hanya menatap sekilas dan berlalu pergi. Matanya tidak terlalu berminat karena ia sudah bersuami.

Manajemen Rumah Tangga ✔Where stories live. Discover now