So I Would Never Forget You

805 73 29
                                    

"Oon..?" Meik tidak mempercayai penglihatannya. Pria itu, mataharinya, berdiri menunggunya di dalam gudang milik keluarga Meik.

Yeung Lok Yi berdiri dibelakang pria manis itu, melihat dengan jelas bagaimana Meik berlari dan memeluk Oon, mereka berpelukan dengan erat seolah takut terpisahkan lagi.

"Aku sudah mengatur perjalanan kalian. Pergilah dari sini, keluargaku memiliki rumah di dalam Wing Lung Wai, tinggalah sementara disana, setelah itu keluarlah dari negara ini, aku akan mencarikan kalian jalan keluar."

"Aku juga sudah mengemas beberapa barang kalian, bukankah aku ini keren?" Tawa Yeung Lok Yi.

Meik memeluk gadis itu erat, mengucapkan terima kasih berkali-kali.

"Tidak apa, sebagian dari ini sebenarnya juga kesalahanku.." bisik gadis itu pelan hingga Meik tidak bisa mendengarnya.

"Bisakah aku titip lukisanku? Didalam kamarku ada kotak berisi semua lukisanku, tidak banyak, hanya saja itu berharga untuku." Pinta Meik.

Lok Yi mengangguk, memeluk kedua sahabatnya. "Aku mencintai kalian, maafkan aku dan kumohon bahagialah..."

.......................................................................

Even on The Bad Day,
I'll Still be Happy As Long As You are Here

Krist menatap semua lukisan itu hingga tengah malam, memeluk beberapa diantaranya dengan rasa rindu yang tidak bisa dia jelaskan.

Mengusap wajah-wajah didalam lukisan itu dengan seksama, terkadang dia tersenyum seolah menemukan apa yang dia cari walaupun Krist tidak tahu siapa mereka.

Ketukan di pintu kamarnya membuat Krist terlonjak, tanpa dia sadari hari sudah beranjak pagi. Gadis resepsionist itu membawakan sarapan ke dalam kamarnya dengan wajah penasaran.

"Anda belum tidur?"

Krist menggeleng sambil terus memperhatikan lukisan-lukisan itu.

"Aku ingat temanku sepertinya memiliki salah satu dari lukisan itu." Krist membuka suara.

"Pria tan dari Thailand.." gadis itu melanjutkan, "Kalau aku tidak salah namanya adalah Sing.."

"Singto..." bisik Krist.

"Semalam, aku menelpon keluargaku.. mereka bilang ada cerita yang diturunkan dari beberapa generasi tentang ketiga orang ini, hanya saja tidak terlalu jelas."
Gadis itu mulai berbicara.

"Kau lihat ke dua orang pria ini? Sepertinya mereka sepasang kekasih." Lanjutnya

"Seperti pada umumnya, disini hal itu pun tabu dan menjijikan. Nenek buyutku adalah teman dekat mereka, sepertinya nenek ku berusaha melindungi mereka dan menyimpan lukisan ini sebagai kenangannya."

Dada Krist terasa sakit mendengar hal itu, potongan gambar seperti film berputar di otaknya. Senyum pria yang dia lihat di belakang bukit, beberapa wajah yang tampak sama walaupun tidak mirip. Genggaman tangan mereka yang terasa hangat dan semua rasa sedih kembali melanda hatinya.

"Bagaimana nasib mereka? Kedua pria ini?" Tanya Krist lirih.

"Cerita ini sudah sangat lama, jadi aku sudah tidak tahu dengan pasti, hanya saja yang jelas tidak berakhir baik. Bahkan beberapa orang tua disini menjadikan mereka contoh untuk hubungan yang terlarang." Lanjut gadis itu.

Time after timeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang