6. perjalanan awal

25 2 0
                                    

          "Eh lu tau ga sih bagi rapot kapan" tanya Arga.

          "Kalo gak salah sih bulan depan, kenapa sih?" tanya Gilang.

          "Gua kepikiran buat pergi naik gunung nanti pas libur sekolah, kayanya seru gitu" jawab Arga.

          "Kayanya seru tuh, gua demen nih kalo begini" sahut Gilang.

          "Kira-kira Adinda, Ghina, Putra setuju gak ya?" tanya Arga

          "Mereka pasti setuju, apalagi Adinda. Kalo ada lu pasti dia selalu mau, dasar bucin lu" ejek Gilang.

          "Kita samperin mereka yuk!" ajak Arga. Yang kemudian di iringi dengan jawaban Gilang.


          Arga dan Gilang akhirnya pergi menemui Putra, Adinda, dan Ghina dengan tujuan untuk mengajak mereka mewujudkan rencana Arga yaitu pergi mendaki di libur sekolah. Namun, hasilnya diluar dugaan Arga dan Gilang. Ghina tidak setuju dengan rencana mereka. Ia takut akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan nantinya.

          "Aku ga setuju, aku takut nanti kita kenapa-kenapa. Apalagi ini naik gunung. Kan gunung itu tempatnya hal-hal yang menyeramkan. Iiiihhhh takut ah" seru Ghina.

          "Ayolah, inikan seru. Naik gunung bersama-sama, tidak akan terjadi apa-apa kok" jawab Gilang meyakinkan.

          "Betul tuh, lagipula selagi kita tidak berbuat yang aneh-aneh maka kita akan selamat" sambung Arga.

          "Memangnya kita rencananya mau naik gunung apa?" tanya Putra.

          "Gimana kalau kita naik gunung Lawu saja?" ajak Arga.

          "Gunung Lawu kan terkenal dengan keangkerannya. Aku tetap tidak ikut saja ah" sahut Ghina.

          "Ayolah Ghin, ikut saja seru tau. Tenang saja, sebelum berangkat kita berdoa bersama-sama saja biar tidak terjadi hal-hal yang menakutkan saat proses pendakian" sambung Adinda.

          "Ayo Ghin, tenang saja lagipula aku punya keluarga disana nanti kalo ada apa-apa bisa ngomong ke tetua disana biar kita bisa dijaga" lanjut Adinda meyakinkan.

          "Baiklah, kalau begitu nanti aku akan ikut bersama kalian" jawab Ghina.

          "Yeayyyyyyyyyyyyy" sahut Arga, Gilang, Putra, dan Adinda bersamaan.

          Hari demi hari mereka lewati dengan rasa penasaran untuk cepat-cepat pergi mendaki gunung lawu. Apalagi untuk Arga yang sudah packing dari jauh-jauh hari. Karena ini adalah salah satu keinginan besarnya yaitu pergi mendaki. Sampai di suatu hari sebelum keberangkatan, mereka memutuskan untuk berkumpul di suatu tempat dengan tujuan untuk mematangkan perencanaan esok pagi.

          "Jadi, kalian sudah siap?" tanya Arga.

          "Aku masih ragu nih, aku takut kita semua kenapa-kenapa nantinya" jawab Ghina cemas.

          "Tenang saja Ghin, kita semua ada kok. Nanti kita semua harus saling membantu. Selagi kita lakukan hal ini bersama-sama, dan tidak melarang aturan yang ada maka kita akan selamat. Jadi kamu tenang saja ya" sambut Gilang.

          "Betul tuh, kamu tenang saja Ghin. Kan ada aku" lanjut Putra yang di susul dengan pukulan dari Ghina.

          "Besok kita kumpul jam 6 pagi di stasiun Kiaracondong ya" sambut Arga yang mengakhiri perbicaraan masing-masing.

Lorong GelapDonde viven las historias. Descúbrelo ahora