[HIATUS dan akan kembali pada bulan Oktober]
Pertemuan pertama yang menyebalkan, di tambah dengan masalah perjodohan yang tidak di dasari oleh rasa cinta.
Akankah mereka tetap bersama atau malah berakhir perpisahan?
.
.
.
"Hei, berhenti kau, brengse...
Terlihat seorang Cowok blasteran yang terkenal sebagai seorang Playboy, keluar dari sebuah Club Malam dan dia dikejar oleh seorang Cewek manis yang mempunyai paras cantik.
"Bangchan," teriak cewek itu dan yang dipanggil hanya diam tak menjawab, sembari masih berjalan meninggalkan cewek itu untuk masuk mobilnya.
"Bangchan, tunggu!" ketika cowok bernama Bangchan itu ingin melajukan mobilnya, tiba-tiba cewek itu langsung berdiri tepat di depan mobilnya.
"Minggir ga!" kata Bangchan tegas.
"Gua ga akan minggir, sebelum lo jelasin ke gua alasannya, kenapa lo ga bisa nerima gua?" memang sudah lama cewek itu memendam rasa cintanya ke Bangchan, tapi sepertinya Bangchan hanya menganggapnya tak lebih dari seorang teman.
Dan karna ulah sahabanya sendiri, cewek itu harus mengungkapkan perasaannya pada Bangchan.
"Karna lo, ga akan bisa jadi cewek yang gue mau, puas kan? Sekarang minggir," air mata cewek itu meluncur dengan sendirinya, tiba-tiba dia ditarik temannya untuk minggir dari hadapan mobil Bangchan.
Tak perlu waktu lama, Bangchan langsung melajukan mobilnya pergi meninggalkan cewek itu.
"Hani udah, maafin gua! Ga seharusnya gua nyuruh lo ngelakuin ini," kata Do Hana merasa bersalah sambil memeluk temannya itu yang sedang menangis.
'Why should I fall in love with you? Padahal aku tau jelas, bahwa dirimu itu Playboy.' ~Park Hani.
Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.
Saat ini, pikiran Do Hana sedang dibingungkan oleh kedua sahabatnya. Karena yang satu bentar lagi mau married dan yang satunya lagi, karna ulahnya sekarang dia jadi sedih.
"Kenapa murung?" tanya Minho kawatir.
"Aku bingung Minho," suara Hana yang sedikit serak karna ingin menangis.
"Kenapa?"
"Dhianda bentar lagi mau nikah, harusnya aku seneng tapi disisi lain, kamu tau sendiri kan? Kemarin gara-gara aku, Hani jadi... "
"Bukan salah kamu, lagian itu cuma permainan bukan?" seperti sudah bisa membaca situasi Minho langsung menenangkan Hana.
"Tapi Hani dan Bangchan? Sekarang mereka ga bisa kaya dulu lagi."
"Hana dengerin aku! Bangchan emang Playboy tapi mungkin dia ga bisa nerima Hani karna suatu alasan."
"Ya alasannya jelas, karna Hani ga kan bisa jadi seperti yang Bangchan inginkan, gitu?"
"Pasti ada alasan lain, percaya sama aku! Sekarang, kamu ga perlu mikirin itu lagi," titah pemuda itu lembut pada kekasihnya.
"Makasih Minhoku." Rengeknya sambil meluk Minho.
. . .
At the Cafe
Terlihat Park Hani sedang berjalan di sebuah Cafe dan dia tak sengaja bertemu seseorang yang saat ini mungkin tidak ingin dia temui. Hani terkejut melihat orang itu berbicara dengan seorang cewek dan sepertinya sangat dekat dengannya.
