". . ."

"are you ready babe?" james meneguk bir nya

"aku mau tidur" davin berdiri dari posisi duduknya
"oh ya, jangan coba coba melakukannya atau kau akan kubuat tidak bisa berjalan bertahun tahun"

"mau membalasnya dengan yang seperti itu juga?"

davin menuruni tangga. "tidak. akan ku potong kakimu"

"coba saja kalau bisa"

"sialan"

. . .

james mencampurkan obat perangsang dengan segelas air sebelum memberikanya kepada davin

. . .

"minumlah, kau telah menghabiskan banyak bir"

"ya" davin segera meminumnya sampai habis lalu mengembalikan gelasnya kepada james

". . ."

davin memainkan ponselnya. "sudah kan? keluar sana"

"kalau butuh apa apa panggil saja, aku di ruang tamu"

"hm"

. . .

satu jam berlalu, james memutar knop pintu kamar yang ditempati davin

davin yang sudah horny hanya menggeliat sambil berguling guling di kasur. ia cukup malas untuk bermain sendiri karena badannya yang sedikit lemas karena alkohol.

james mengunci pintu, lalu berjalan menghampiri davin. "vin? Kau mendengarku?"

"hahhh, nyalakan pendingin ruangannya!"

"mau mati membeku?"

"kubilang nyalakan pendingin ruangannya!"

"kau tidak membutuhkan pendingin ruangan. yang kau butuhkan adalah ini" james mengarahkan tangan vin untuk menyentuh p*nisnya

"keluar! aku hanya kepanasan!" davin menarik tangannya

bukannya terlepas, ia justru membuat james merangkak di atas tubuhnya

"oh apa ini? 'benda' mu sangat keras" james meraba p*nis davin dari balik celana

"singkirkan tanganmu james! aku mau pulang!" davin memberontak. ia masih berusaha menahan dirinya

". . ." james membuka kancing kemeja davin

"jangan macam macam! kuperingatkan kau sekali lagi!"

davin menghembuskan nafas berat berkali kali. keringat dingin membasahi tubuhnya. ia mulai tidak tahan dan gemetaran

james melepaskan semua pakaian davin. untungnya davin sudah tidak memberontak lagi

"lihatlah dirimu . . aku benar benar tidak bisa menahannya lagi" james melumat kasar bibir davin

davin melingkarkan tangannya di leher james. "mmhh"

. . .

"AAKHHH!!!" teriak davin saat james menusuknya dengan sekali hentakan

"so tight" james menggerakkan pinggulnya sambil mengocok p*nis davin

"oh god" davin membusungkan dadanya

"call my name babe"

"jam , es"

james menjilat telinga davin.
"good boy" bisiknya

"cumhh!" davin mengocok brutal p*nisnya sendiri

james mempercepat temponya hingga akhirnya mereka berdua mengeluarkan spermanya secara bersamaan

seusai melakukan'itu', james memakaikan pakaian davin agar esoknya davin tidak curiga

"have a nice dream vin"

sebuah kecupan singkat mendarat di kening davin

davin sudah masuk ke alam bawah sadar. james yakin davin tidak akan mengingat apa yang sudah terjadi padanya malam ini

. . .

• paginya di rumah james •

"ahh" davin meringis saat hendak duduk. pantatnya terasa nyeri

"tidak, itu tidak mungkin! aku memakai semua pakaianku!"

"mungkin kelelahan"

'cklek'
pintu kamar davin terbuka

"aku membeli bubur untuk sarapan. makanlah selagi hangat" james hanya mengatakan itu, lalu beranjak pergi

"james"

james menoleh. "ya?"

"tidak jadi"

"hmm"

. . .

• di ruang makan •

"kau kenapa?" tanya james kepada davin yang berjalan seperti orang habis sunat

"kepalaku pusing" davin mengelak

"ohh" james mengangguk sambil tersenyum kecil

"sshh" ringis davin saat duduk

"kau tidak apa apa?"

"sudah kubilang aku hanya pusing"

"mau periksa?"

"tidak"

"kau yakin?"

"aku tidak apa apa"

"yasudah. beritahu aku kalau kau berubah pikiran. aku ke toilet sebentar"

"ya" davin memakan buburnya

. . .

• di ruang tamu •

davin mengangkangkan kakinya sambil rebahan di sofa

"geser sedikit. aku mau menonton drama" james menyingkirkan kaki davin

"AHH! SAKIT BODOH!"

"ha?"

"lupakan" davin mengepalkan tangan untuk menyamarkan rasa sakit di holenya

". . ." james mengangguk

"kau punya salep pereda rasa nyeri?"

"tidak ada, kenapa?"

"kepalaku nyeri"

"aku punya obat sakit kepala"

"aku ingin salep"

"mau kubelikan?"

"ya, sana" davin menyenderkan tubuhnya di sofa

"tunggu. tidak akan lama"

"ya"

. . .

james kembali setelah 10 menit keluar

"mau ku pakaikan?"

"hah? tidak. aku bisa sendiri" davin merebut salep dari tangan james

"yasudah"

"aku ingin buang air kecil" davin beranjak pergi menuju kamar mandi

"ya"

. . .

• di kamar mandi •

"apa yang terjadi sih?!" davin bergumam sambil mengoleskan salep di holenya

rasa segar karena kandungan mint di salepnya membuat davin merasa lebih baik. ia segera memakai celananya, lalu pergi ke ruang tamu lagi

.
.
.

to be continued . .

S1. OUR SLAVE [BL 21+]Where stories live. Discover now