Sebelumnya Aku sudah menelpon mas dimas untuk membawakan barang barangku yang berada di hotel tempatku tinggal sebelumnya. Dan sekarang semua barang barang itu berada di kamar mas dadan.

Aku sekarang tengah berada di kamar mas dadan membantu mas dadan yang tengah mandi untuk merapikan barang barangnya

Cklek
Mas dadan keluar dari kamar mandi mengenakan bathrob nya

"Pakai baju itu mas udah aku siapin"ucapku menunjukan baju yang berada di atas kasur.

"Oke"ucapnya lalu mengambil baju tersebut dan kembali masuk ke kamar mandi.

Tak sampai 2 menit, mas dadan kemudian kembali muncul dengan baju yang kupilihkan.
Kaos putih dan celana jeans. Biar sedikit keliatan muda lah jangan terus-terusan pakai kemeja kaya bapak bapak, ya emang bapak bapak sih.

Sebenarnya bukan hanya itu alasannya, aku ingin menggunakan baju couple dengan mas dadan. Karena sekarang aku juga mengenakan kaos putih dan celana jeans.

"Biar samaan gitu bajunyaa?"tanya mas dadan

"Iyaa hahahaha"jawabku

"Habis ini kita foto ya"ucapnya

"Haruslahhh. Mau aku masukin snapgram"ucapku
"Udah rapi nih mas barang barangnya"sambungku sembari menutup kopernya

"Makasih ya sayang, kayanya kalau gak ada kamu aku pasti kerepotan"ucapnya sembari mencubit pelan pipiku

"Halah gombal. Biasanya juga ngerapiin sendiri"ucapku yang dibalas tawaan oleh mas dadan

Setelah semua beres kami kemudian berjalan menuju lobby menunggu taxi datang.

Sampai di lobby sudah ada karin yang tengah menunggu bersama kopernya.
Aku melihat raut wajah kebingungan dari ekspresi wajahnya, pasti karena baju ku yang couple dengan mas dadan.
Bukan hanya itu, sembari berjalan mas dadan terus menggandeng erat tanganku.

"Udah lama rin?"tanya mas dadan basa basi

"Iya pak"jawabnya sambil terus memandangi gandengan tangaku dengan mas dadan

"Istri bapak kemana?"tanyanya lagi dan lagi mengenai istri mas dadan. Aku paham maksud pertanyaan itu, karin ingin memperingatkanku kalau mas dadan sudah memiliki istri.
Apa bedanya dengan dia?
Jika ada kesempatan dia pasti akan melakukan hal sama denganku.

"Udah pulang duluan"jawab mas dadan

"Maaf pak saya mau tanya, sebenarnya jessie ini siapa bapak? Keponakan atau?"tanyanya

"Kenapa mau tau gitu?"tanya mas dadan

"Mmm gpp sih pak"jawabnya. Iyalah! Lagian siapa kamu karin! Ingin tau urusan orang aja.

"Mas mau ke toilet dulu ya sebentar"ucap mas dadan padaku lalu ku angguki. Mas dadan lalu meninggalkan ku juga karin di lobby

"Kenapa mau tau banget sih?"tanyaku sambil menatap rendah karin

"Gue tau lo siapa. Ternyata lo cuma junior gue di kampus. Asal lo tau! Pak dadan udah punya istri"ucapnya dengan wajah kesal

"Gue tau kok, dia punya istri dan punya anak. Terus kenapa? Urusan lo apa?"tanyaku

"Pelakor"ucapnya

"Itu lo kan? Orang kaya lo nih yang otaknya cuma duit pasti pengen banget bisa jadi pelakor"ucapku

"Gue gak level main sama dosen dan sekadar direksi kaya pak dadan"ucapnya

"Apalagi gue. Buat apa gue jadi pelakor? Duit gue udah banyak. Kalau lo tau gue pasti lo tau siapa gue sebenarnya, anak komut kaya gue masa mau jadi pelakor demi duit"ucapku

"Whatever lah ya kalaupun lo bener pelakor, lo ini yang di labrak bukan gue"ucapnya

"Kalau lo gak peduli ya gausah banyak ngomong. Diem aja bisa kan"ucapku yang dibalas dengusan oleh karin

******

15:45 WIB
Rumah jessie

Aku sudah sampai di rumah ku, mas dadan mengantarku ke rumah dengan mobilnya.

"Mas duluan yaa jess"ucapnya dari dalam mobil yang ku angguki

"Iya makasih yaa mas. Pak cipto! Jangan ngebut ngebut bawa mobilnyaa"ucapku pada mas dadan dan pak cipto yang merupakan supir mas dadan.
Pak cipto terlihat terkekeh mendengar perkataanku lalu menganggukan kepala.

Tak lama saat aku membalikan badan, pintu pun terbuka dan menampilan sosok papah.

"Mobil itu lagi, dia siapa sih jess?"tanya papah

"Mobil apa sih pah?"

"Kamu pikir papah gak hapal sama plat mobilnya? DDN tuhh"ucap papah yang membuatku membulatkan mata, duh kenapa di ingat segala sih pah.
"Jadi itu siapa jess?"tanya papah

"Ngomong di dalem aja lah pah"ucapku lalu menggandeng papah menuju ruang keluarga.

Disitu terlihat ada mamah yang tengah menonton film.

"Mamahhhhh!!!!"teriakku lalu berlari menuju mamah dan memeluknya erat

"Aduhhh mamah susah nafass"ucap mamah yang melepaskan pelukanku

"Ihhh mamah"ucapku sembari mengerucutkan bibir

"Bercandaa sayangg"ucap mamah lalu mencium pipiku

"Si jessie udah dua kali di anterin pacarnya"ucap papah yang membuatku membulatkan mata

"Ihh apasih pah"ucapku

"Siapa pacarnyaa?? Kok kamu gak cerita ke mamah sih"ucap mamah

"Udah lah mahhh"

"Jawab dulu jess"ucap mamah

"Jessie gak yakin mamah papah akan setuju"ucapku

"Emang kenapa??? Kalau orangnya baik ya pasti mamah sama papah setuju, apalagi kalau orangnya juga ganteng hahaha ya gak pah"ucap mamah diakhiri dengan tertawa sembari menyenggol lengan papah

Duh gawat
Gimana jadinya kalau mereka tau pacarku itu mas dadan yang usianya hanya terpaut 7 tahun dengan mereka.
Duhh!

Dosenku sugar daddy (COMPLETED)Where stories live. Discover now