Kini mereka berdua berada di mall terdekat. Saat memasuki mall tersebut Gatra tetap menggenggam tangan kecil milik Sandra dan mendapatkan tatapan kagum pada pasangan itu.

"Mau ke mana dulu?"

"Ke toko buku boleh? Aku mau beli novel soalnya," di jawab anggukan dari Gatra.

Sandra mengelilingi ruangan itu untuk mencari barisan novel fiksi remaja. Dia sudah ingin membeli buku itu sejak beberapa hari yang lalu tapi baru bisa sekarang karena uangnya baru ada.

Sandra mencari buku lain yang menurutnya menarik. Gatra sedari tadi hanya mengikuti gadis di depannya tanpa mengeluh. Ia ingin membahagiakan orang yang ia cintai ini meskipun ia sendiri tidak tau bagaimana perasaan gadis itu terhadapnya. Jika Sandra menolaknya maka ia akan memaksa gadis itu untuk terus bersamanya, bagaimanapun caranya.

Sandra terlihat bingung ingin membeli novel apa lagi. Dia sudah berencana akan membeli tiga novel tapi saat ini ia baru mendapatkan dua. Dia menoleh ke belakang, dari tadi tidak ada suara dari laki-laki itu.

Sandra menahan tawanya agar tidak meledak saat melihat Gatra sedang berjalan mengikutinya dengan menundukkan kepala, seperti anak kecil yang sedang di marahi oleh ibunya.

Gatra mendongak melihat Sandra dengan tatapan herannya. Kenapa? Apa ada yang salah dengan dirinya?

"Kenapa wajahmu memerah? Seperti menahan sesuatu," tanya Gatra penasaran.

"Ah, ti-tidak," Sandra gugup saat dirinya tertangkap basah telah memandangi Gatra.

"Jawablah dengan jujur!" desak Gatra yang benar-benar ingin tau. Dia tidak akan tenang sebelum mendapatkan jawaban seperti yang ia inginkan.

"Tidak penting. Aku menahan tawa karena melihat tingkahmu," jawab Sandra sesekali tertawa kecil membuat Gatra semakin penasaran.

"Tingkahku?" tanyanya lagi.

"Mengikutiku dari belakang dan menunduk," Sandra kembali tertawa lebih keras.

Gatra melongo melihat tawa Sandra hingga sudut matanya berair. Baru kali ini dia tertawa puas seperti ini, Gatra rela menjadi bahan candaan gadis itu agar dapat melihat tawanya lagi.

"Mas menurutmu buku apa yang harusku beli?" tanya Sandra setelah selesai tertawa.

"Fiksi remaja."

"Aku tau. Maksudku bisakah pilihkan aku satu novel lagi? Aku sangat bingung harus membeli buku yang mana lagi," Gatra mengangguk. Lalu berkeliling melihat-lihat buku yang bagus. Matanya terfokus pada satu novel yang berjudul --My Husband Is CEO-- sepertinya menarik.

(Author ngarang ya!)

"Ini? Ini bukan fiksi remaja," protes Sandra saat membaca judul buku tersebut.

"Tapi ini kisah anak SMA juga," kekeuh Gatra.

"Huh baiklah aku akan membeli ini. Kau tidak mau membeli buku juga? Mumpung kita ada disini," tanya Sandra. Gatra menggeleng.

"Sudah?"

"Iya."

Gatra langsung menggandeng tangan Sandra menuju kasir. Gatra mengambil alih buku tersebut lalu memberikannya kepada pegawai kasir.

"Totalnya seratus delapan puluh ribu, kak," ujar kasir itu.

"Ah, ya sebentar," Sandra merogoh tasnya mengambil dompetnya. Belum sempat ia memberikan uangnya Gatra lebih dulu memberikan uangnya.

"Mas biar aku yang ba--"

"Diam. Kamu pergi sama aku jadi aku yang harus tanggung jawab," ucap Gatra.

"Tapi aku beli banyak, nanti sampai rumah aku gan--"

"Ayo aku lapar," lagi lagi Gatra memotong ucapannya.

Gatra membawa Sandra ke kafe yang ada di mall. Dia memanggil pelayan lalu memesan makanan untuknya dan Sandra.

"Selamat menikmati," kata pelayan saat selesai meletakkan makanan yang Gatra pesan dimeja mereka.

Mereka berdua menikmati makanan yang tersaji dengan tenang dan sesekali terlibat obrolan ringan.

Gatra mengantarkan Sandra ke rumahnya saat matahari hampir tenggelam. Saat Sandra akan turun dari mobil, Gatra menahannya.

"Ini ambillah. Kemarin aku pergi ke toko buku bersama adikku. Aku sengaja membeli itu untukmu, jadi terimalah," ucap Gatra.

"Terima kasih Mas. Tapi--"

"Aku sungguh tidak menerima penolakan!" tegas Gatra.

Setelah mengucapkan itu Gatra pamit pulang, karena hari semakin larut. Sandra menatap mobil Gatra yang berjalan semakin jauh darinya lalu masuk ke dalam rumahnya.

 Sandra menatap mobil Gatra yang berjalan semakin jauh darinya lalu masuk ke dalam rumahnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

– TBC –

– GATRA –
by Bulanydwn.

GATRA Where stories live. Discover now