PART 4

7.6K 464 17
                                    


BUDAYAKAN LIKE SEBELUM MEMBACA!!!

JANGAN LUPA KOMEN DAN SHARE CERITA INI.

BIJAKLAH DALAM MEMBACA!

****

Di kamar, Prilly mengingat kembali kejadian di elevator kantornya. Insiden yang tidak pernah dia bayangkan sebelumnya.

'Dia menciumku?!'

8 tahun! Dan pria itu masih saja brengsek! Dan bodohnya, kenapa dia selalu tidak bisa berkutik jika sudah terhanyut pada tatapan tajam itu?! Prilly tak bisa membayangkan jika Alino tidak segera melepaskan tautan bibir mereka, pasti dirinya tidak bisa menahan gairah yang muncul tiba-tiba setelah 8 tahun.

Sialan!

"Aaarrrrrgh!" Pekiknya keras, sehingga memancing kegaduhan diluar kamarnya yang digedor dengan keras oleh adiknya.

"Wooyyyy kak, kenapa Lo?!" Teriak Enda dari luar, berusaha membuka pintu kamar Prilly yang terkunci.

"Gak papa, gak usah kepo!" Balas Prilly berteriak.

"Ini si Dede telpon!" Enda kembali berteriak.

Prilly terkesiap, langsung saja dia beranjak dari kasur besarnya dan segera membukakan pintu untuk Enda- adiknya.

Langsung saja, ponsel milik Enda direbut oleh Prilly. Dan Prilly beranjak segera menuju sofa di ruang santai. Senyum lebar wanita itu langsung terbit ketika melihat sosok anak laki-laki yang ia rindukan rupanya.

"Hallo Dede, how are you?" Sapa Prilly pada anak lelaki dibalik layar ponsel milik Enda.

"Umiiii, i really fine. Dede miss you so much!" Balas anak itu yang sedari tadi dipanggil Dede.

"Umi juga rindu sama Dede. Jadi gimana disana? Dede gak nakal kan sama grandma?" Tanya Prilly.

"Enggak dong! Dede tadi dapat juara satu menggambar Umi!" Ujar Dede memekik senang, ketika memberitahukan kepada Uminya, jika dia mendapat juara.

"Waaaaah, jagoan Umi hebaat! Umi bangga sama Dede. Yaudah nanti kalau umi dapat cuti, Umi kesana ya, ngajakin Dede yang udah berhasil dapat juara. Oke?" Ujar Prilly tersenyum pada wajah gembil milik Dede dibalik layar ponsel.

"Asiiiiiikkkkk, Grandma, Umi bakalan dateng ngajakin Dede pergi!" Pekik Dede kepada seorang wanita paruh baya, Mama Prilly.

"Bilang Umi, jangan lupa bawain pesenan Grandma!" Balas wanita paruh baya diseberang sana.

"Umi dengarkan kata grandma?" Dede mengalihkan pandangannya dari sang nenek menatap Uminya kembali.

"Iya sayang, Umi dengar kok. Yaudah ini kan udah malam, Dede sekarang tidur ya, udah malam. Besok kan masih sekolah, ya?" Titah Prilly pada Dede.

"Okay Umi, good nite, i love you!"

"Good nite juga anak Umi ganteng, i love you too! Byee assalamualaikum."

"Waalaikum salam Umi!"

Sambungan telepon pun terputus setelah keduanya mengucapkan salam.

"Nah udahkan? Jan lupa ganti kuota Enda!" Ujar Enda.

"Yaelah En, peritungan banget sama Kakak!" Protes Prilly.

"Kak Prilly kan banyak duit, bagi kek sama Enda. Mana Ibu belum kirim uang lagi." Ujar Enda memelas. Prilly hanya mencebik, adiknya itu tau saja jika dia tidak bisa menolak permintaan Enda.

BASTARD BOSSUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum