"Hmm iya iya. Terus aku harus manggil kamu apa?" tanya Sandra menantang.

"Mas saja."

"Mas? Tidakkah lebih baik Om saja?" ucapku sambil menahan tawa agar tidak meledak.

"Tidak! Kamu tidak boleh memanggil saya Om. Titik!" sahutnya kesal dijawab anggukan oleh Sandra.

"Em, apa kamu sudah sarapan?" tanya Gatra ragu.

"Belum, kenapa? Mau sarapan bareng?" tebak Sandra tepat sasaran. Gatra mengangguk.

"Boleh. Mau sarapan apa? Gimana kalau bubur aja di dekat sini ada bubur ayam langganan saya dan jangan tanyakan rasanya, the best. Yuk Mas," ajak Sandra tanpa sadar ia sudah menggandeng tangan Gatra, Gatra terkejut tapi dengan cepat ia normalkan kembali ekspresi wajahnya.

Gatra tidak menyangka bahwa gadis ini akan membawanya ke tukang bubur di pinggir jalan, ia kira di restoran dekat sini karena memang ia tidak pernah ke daerah komplek ini. Tapi Gatra tidak bisa menyangkal bahwa bubur di sini sangat nikmat dari pada bubur-bubur yang pernah ia rasakan sebelumnya.

"Sudah selesai Mas makannya?" tanya Sandra yang sudah menyelesaikan acara makannya. Cepat sekali gadis ini.

"Sudah," jawab Gatra saat sudah menghabiskan bubur miliknya. Kemudian meminum es teh yang di pesannya juga tadi.

"Mang berapa?" tanya Sandra.

"Dua puluh lima ribu, Neng," jawab mamang penjual bubur tersebut.

"Ini pakai uang saya saja!" ucap Gatra saat melihat Sandra membuka dompetnya. Gatra segera memberikan uangnya kepada penjual.

"Ini Mas kembaliannya," penjual itu menyerahkan uang kembalian dua puluh lima ribu kepada Gatra namun Gatra menolak kembalian tersebut.

"Ambil saja pak," ujar Gatra tersenyum.

Setelah itu Gatra mengantarkan Sandra ke rumahnya untung ia membawa mobilnya yang ia parkirkan tidak jauh dari taman.

Sebelum Sandra turun dari mobil dia menawarkan Gatra untuk singgah ke rumahnya sebentar, terlihat Gatra berfikir sebentar lalu mengangguk. Mereka keluar dari mobil barsamaan lalu memasuki rumah Sandra--lebih tepatnya rumah orang tuanya Sandra.

"Ayo Mas masuk," ajak Sandra.

"Assalamualaikum," salam mereka berdua bersama.

"Waalaikumsalam, eh, ada Nak Gatra, silahkan duduk Nak. Mau minum apa?" mama terlihat antusias saat melihat Gatra datang. Kesempatan.

"Gak usah Tante tadi saya dan Sandra sudah membeli minum," tolak Gatra sopan karena tidak mau merepotkan.

"Panggil Mama aja biar sama seperti Sandra. Tadi kalian pergi bersama?" Sandra bisa mencium rencana terselubung dari Bela.

"Tidak Tan--eh, Ma. Kami tidak sengaja bertemu di taman komplek," jelas Gatra pada Bela.

"Ohh, gitu ya sudah Mama tinggal ke dapur dulu ya, kalau Nak Gatra haus ambil minum sendiri aja di kulkas. Anggap saja rumah sendiri," kata Bela lalu pergi ke dapur meninggalkan Gatra. Lima menit kemudian Sandra keluar dari kamarnya ke ruang tamu menemui Gatra.

Sandra memakai celana selutut dan kaos putih yang sedikit kebesaran untuk tubuhnya. Gatra mengedarkan pandangannya dan menemukan Sandra yang baru keluar dari kamar, Gatra tidak bisa menyangkal bahwa Sandra memang sangat cantik terlebih lagi bila ia memakai pakaian seperti ini. Mata Gatra mengikuti arah jalan Sandra ke arah dirinya, sampai perempuan itu duduk di sofa hadapannya.

Entah berapa lama Sandra dan Gatra berbincang-bincang dari yang jelas sampai yang sama sekali tidak jelas. Keadaan canggung sudah tergantikan dengan keadaan yang santai, Gatra juga sudah tidak menyembunyikan senyumannya lagi.

Sekarang Gatra sudah yakin bahwa ia benar-benar menyukai gadis di hadapannya ini. Tapi yang menjadi permasalahannya sekarang adalah apakah Sandra juga menyukainya? Apakah saat Sandra juga menyukainya, orang tua Sandra juga merestui? Lagi pula Sandra masih bersekolah dan perbedaan usia tujuh tahun antara Gatra dan Sandra bisa menjadi alasan untuk Sandra mau pun orang tuanya menolak Gatra. Tidak mau melanjutkan pemikiran tentang kemungkinan-kemungkinan buruk yang muncul Gatra melirik jam tangannya, sudah hampir sore.

Gatra berpamitan pulang kepada Sandra dan Bela mamanya Sandra dan untuk papanya Sandra, mungkin ia bisa bertemu lain kali.

Gatra berpamitan pulang kepada Sandra dan Bela mamanya Sandra dan untuk papanya Sandra, mungkin ia bisa bertemu lain kali

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

– TBC –

– GATRA –
by Bulanydwn.

GATRA Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora