14. Rahasia Obat

1.2K 190 5
                                    

     Aku pun gak akan menyia-nyiakan kesempatan ini, karena kami bisa membawa pulang rahasia obat menyuburkan tanaman untuk di terapkan pada bumi yang saat ini sedang dalam masa krisis sumber pangan. Aku pun turun untuk mengambil kertas penelitian tersebut, aku pun membaca isi dari kertasnya, kertas penelitian ini bertuliskan cara membuat obat untuk menumbuhkan tanaman, dan betapa terkejutnya aku ketika membaca kertas penelitiannya, ternyata bahan untuk membuat ini semua adalah dari mayat manusia mati, semua kandungannya ada dalam diri manusia termasuk bahan bakar yang akan kami gunakan juga terbuat dari minyak manusia yang mati.

Setelah mengetahui hal ini, aku semakin yakin bahwa Dokter Raja lah yang membunuh semua kru pesawatnya untuk di jadikan bahan penelitiannya, kami berdua pun memutuskan untuk membawa kertasnya dan di berikan kepada kapten supaya dia percaya bahwa Dokter Raja adalah orang yang berbahaya, aku pun segera pergi dari ruangan itu setelah mengambil kertasnya dan aku simpan di dalam saku celanaku, kemudian kabur lagi dari kejaran Dokter Raja yang belum mengetahui keberadaan kami.

      Sepanjang perjalanan dalam lorong ventilasi akhirnya kami menemukan cahaya yang menurut kami itulah jalan keluarnya, kami berdua pun menuju ke arah cahaya, setelah kami sampai ke cahaya itu ternyata pintunya terkunci, kami pun mencoba membobolnya pintunya, namun tak berapa lama terdengar suara benda jatuh dari arah belakang kami, sepertinya kami ketahuan sama Dokter Raja, dia ternyata masih mengejar kami, aku pun buru-buru membobolnya agar tidak tertangkap dan di bunuh sama dokter Raja.

       Setelah beberapa menit kemudian, akhirnya aku pun bisa membobolnya, aku pun keluar terlebih dahulu, namun ketika aku menoleh ke arah belakang, teman kadetku malah menutup pintu ventilasinya.

"Kenapa kamu tutup pintunya, buruan keluar dari situ"

"Aku akan mengalihkan perhatiannya agar kamu bisa selamat"

"Kita berdua bisa selamat, kamu jangan mengorbankan dirimu seperti ini"

"Aku dari awal keberangkatan sudah ingin mati, aku tidak punya siapa-siapa lagi, aku ingin di anggap oleh semua orang sebagai pahlawan makanya aku mengikuti ekspedisi ini"

"Nama kamu siapa?"

"Aku Aditya Pangestu"

"Aku akan mengigatnya"

"Kamu buruan pergi dari sini, dokter Raja biar aku yang urus"

"Baiklah, aku akan ke tempat kapten dan memberitahu dia bahwa dokter Rajalah penyebab dari semua kekacauan ini"

      Aku pun pergi meninggalkan Aditya yang berkorban menyelamatkan aku dari kejaran Dokter Raja.

Bersambung

Planet Terjauh : The Begining [ END ] [Segera Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang