1. The Plan

1.2K 140 3
                                    

"Sakura, aku mohon..."

Sakura menghela napas memijat pangkal hidung untuk menangkal pening. "Ino, aku tidak mau."

"Ayolah, ini hanya satu hari." bujuk Ino lagi, "Aku tau waktu libur sangat berharga untukmu, tapi ini benar-benar darurat. Kami sudah berjanji akan melakukan siaran live di Youtube dan tiba-tiba orang yang kami hire tidak bisa datang."

"Kenapa harus aku?" Sakura mengerut tak mengerti, "Kenalan kalian banyak."

Sakura menghirup aroma kopi yang menenangkan sebelum menyeruput seteguk. Ino duduk tegap mengamit satu tangannya yang ada di meja.

"Kami di buru oleh waktu, mencari orang tentu tidak mudah. Kau satu-satunya yang dekat dengan kami dan mengerti konsep vlog kami."

Sakura menarik tangannya dengan perlahan menolak dengan halus, "Kau tau aku tidak akan menghadiri vlog kalian jika itu bukan seri open mind. Perasaanku mengatakan ini bukan seri itu, benar bukan?"

Ino menggaruh pelipisnya yang tak gatal, "Ya... Kau benar, ini tentang love and relationship – tapi kau bisa berpura-pura."

"Berpura-pura?" satu alisnya menaik tertarik dengan ucapan Ino, "Ini bukan seperti salah satu tujuan kalian saja."

"Ayolah Sakura, tolong bantu kami."

"Serius Ino? Berbicara dengan stranger ditambah dengan dia seorang laki-laki membahas tentang cinta, ugh, itu menggelikan."

"Kau satu-satunya harapanku." Ino mendesah kecewa hingga bahunya yang tegap menurun lesu. Ia menopang dagu menatap sahabatnya dengan murung berharap belas kasihan, "Bagaimana jika aku mentraktirmu?"

Seringai licik tercetus di bibir Sakura. "Aku dengar Chanel sudah mengeluarkan edisi tas terbarunya."

.

.

.

Sakura bersedekap menatap kesal pada empat perempuan yang berada di depannya. Di ruang –yang sebagian– berwarna putih kini ia menyesal menyetujui membantu mereka mengisi kekosongan orang bayaran yang tak dapat datang.

"Kau tidak bilang padaku ini tentang pasangan yang putus." iris hijaunya menatap tajam Ino yang menampakkan tampang tak bersalah.

"Memangnya kau kira ini seri cupid?" Ino berkacak pinggang.

Sakura memutar mata jengah. Cupid merupakan seri yang mempertemukan dua orang asing dalam satu ruangan yang akan berkenalan lalu melanjutkan obrolan dengan seru atau datar – dengan kata lain ini adalah blind date yang di atur oleh tim kreatif. Jelas ini akan menjadi mudah ia hadapi meski menggeltik geli dalam hati karena tak menyukai settingan acara ini, baik secara konten maupun kehidupan asli.

"Tentu saja bodoh. Kalian tidak memberikanku skrip, yang berarti aku harus improvisasi. Cupid adalah seri yang mudah untuk diimprovisasikan bukan seperti Talk Between Us. Apa yang harus kubicarakan jika hubungan dengan orang yang ku hadapi nantipun tidak ada."

Sakura tak dapat menahan dengusan kesalnya, hari istirahatnya terganggu untuk hal ini dan dia diminta untuk memutar otak menciptakan skema hidup percintaan gagalnya dengan orang asing. "Aku harus berakting sedih dan patah hati di depan banyak orang nanti, juga mengarang cerita yang entah akan menyambung dengan dia atau tidak. Apa kalian berpikir pikiranku dengan pria itu tersambung seperti jaringan telepon?"

Sakura mengakhiri ocehan panjangnya. Ino tampak gugup sekilas melempar kode mata pada temannya yang lain. Ia menyenggol Hinata meminta wanita itu untuk membalas ucapan Sakura.

The NonipoisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang