"Aku lupa." Jawab Suga.

Taehyungn mendengus kesal.

"Dia bilang ponselnya mati. Dia lupa mengisi daya ponselnya." Suga kembali menjelaskan kepada Taehyung supaya dia berhenti membuat wajah cemberut.

Taehyung langsung mengambil ponselnya dan mendapati Sakura memanggilnya sebanyak 3 kali dan mengirim pesan menunggunya di Gedung Big Hit namun pesan itu sekitar 3 jam yang lalu. Taehyung kembali memaki dirinya sendiri. dia juga lupa bahwa ponselnya dalam mode diam. Dilihat jam pada layar ponselnya, waktu menunjukan pukul 8 malam.

"Bisakah kita kembali lagi?" Taehyung bertanya pelan. Dia tahu pasti member yang lain akan meneriakinya.

"Apa kau gila sebentar lagi kita mencapai dorm." Bentak J-hope.

"Taehyung aku lelah. Aku ingin segera sampai di dorm." Seokjin menaikkan nada bicaranya.

Mau tidak mau Taehyung menunggu sampai dorm. Dia tidak lupa mengirimi Sakura pesan menanyakan keberadaannya. Karena tidak sabar menunggu balasan akhirnya Taehyung memanggil kekasihnya itu namun kembali tidak ada jawaban.

Sesampainya di dorm, Taehyung kembali memanggil Sakura kali ini Sakura menjawab panggilannya.

"Halo Taehyung." Suara Sakura terdengar seperti mengunyah makanan.

"Kau dimana?" Taehyung mendengar suara musik samar-samar.

"Di cafe bersama Mingyu dan-." Sakura menjawab dengan polos.

"Kirim alamatmu sekarang. Aku menuju kesana." Taehyung kembali mengeluarkan taringnya.

Mengambil kunci mobilnya langsung meninggalkan dormn. Dia mengecek bahwa Sakura telah mengirimkan alamat.

"Sakura kau membuatku gila." Taehyung berteriak kesal. Dia memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi. Sepanjang jalan tiada hentinya dia memaki. Taehyung selalu seperti ini jika Sakura dekat dengan pria lain. Sesampainya dialamat yang dituju Dia langsung menelepon Sakura. "Kau dimana? Aku sudah di parkiran cafe."

"Aku menuju parkiran." 

Terdengar suara pria di sebrang telepon sana. Hati Taehyung semakin panas. Pikirannya melayang kemana-mana.

Sakura berjalan menuju tempat parkir bersama managernya, Mingyu dan Vernon. Ketika sedang asik berbincang Taehyung datang menghampiri mereka. Sakura tersenyum melihat wajah kekasihnya itu. Berbeda dengan Taehyung yang terlihat sedikit kesal.

"Taehyung." Panggil Mingyu.

"Mingyu, Vernon." Dia memanggil mereka satu-persatu. "Bisakah aku meminjam Sakura." Taehyung berusaha mengontrol suaranya.

"Semuanya terimakasih untuk hari ini." Sakura membungkukkan sebagai tanda terimakasih. "Manager Kang aku akan pulang bersama Taehyung."

Kemudian Taehyung memegang tangan Sakura dan berjalan berdampingan menuju mobilnya. Mingyu dan Vernon hanya bengong melihat kelakuan Taehyung. Mereka tahu pasti bahwa Taehyung sedang cemburu terlebih lagi dengan Mingyu. Sebab mereka berdua pernah dikabarkan menjalin hubungan.

Didalam mobil Sakura  berusaha memahami sikap Taehyung yang sedari tadi mendiaminya. Setengah perjalanan masih belum ada yang memcahkan keheningan. Sakura tidak tahan dengan hal ini akhirnya membuka percakapan diantara mereka.

"Taehyung kau sudah makan?" Tanya Sakura dengan lembut.

Taehyung hanya menjawab iya dengan singkat.

"Aku minta maaf ponselku mati. Aku lupa mengisi daya. Kemudian aku menelepon dan mengirimimu pesan tapi kau tidak menjawabnya. Aku menunggumu bersama manager Kang Selama 2 jam. Aku lapar lalu kami pergi ke cafe terdekat dan bertemu Mingyu dan Vernon." Sakura tahu inilah yang diinginkan Taehyung, sebuah penjelasan. Sakura masih mengamati wajah Taehyung yang perlahan-lahan mulai berubah. "Aku tidah ada hubungan dengan Mingyu. Kami hanya tidak sengaja bertemu."

"Aku tidak suka ketika disekitarmu ada lelaki."

Sakura tertawa ringan. "Kau tahu aku terikat padamu. Aku mempunyai kekasih yang sangat tampan untuk apa aku harus mencari yang lain."

Wajah Taehyung berubah jadi sedikit berseri karena mendengar ucapan Sakura. "Aku dengar tadi Suga Hyung dan Jungkook  berpapasan dengn mu."

"Ya betul Suga oppa dan Kookie Oppa berpapasan denganku."

"Kenapa kau memanggilnya oppa sedangkan aku hanya nama." Protes Taehyung.

"Karena kau spesial." Jawab Sakura singkat.

Taehyung kembali mengeluh kesal. Sakura hanya bisa tersenyum karna dia tahu betul sifat Taehyung.  Sakura merogoh tasnya dan mengeluarkan box kecil.

"Ini hadiah dariku. Sekali lagi selamat ulang tahun pacarku yang tampan." Sakura memberikan box itu pada Taehyung.

Taehyung menepikan mobilnya dan mengambil box itu dari tangan Sakura. Dia membuka box itu yang isinya adalah Jam tangan. "Sakura." Dia menatap Sakura tajam.

"Jangan menatapku seperti itu. Aku bingung hadiah apa yang harus kubelikan untukmu. Kau selalu menolak jika aku bertanya hadiah apa yang kau inginkan."

Taehyung  melihat jam tangan yang bermerek Patek Philippe. Dia meraba belakang jam tangan tersebut dan melihatnya terdapat sebuah inisial. Inisial itu adalah SK dan tanggal ulang tahunnya.

"Kau suka?" Tanya Sakura dengan wajah riang.

"Aku suka. Ini bagus terutama ada inisialmu disana tapi ini hadiah yang mahal."

"Kau ingat hadiah ulang tahunku yang kau berikan ketika pertama kali kita berkencan. Kalung dengan bandul berlian. Itu mahal Taehyung."

"Aku memberikannya karna aku ingin. Kau cantik jika memakainya."

"Begitu juga aku. Aku ingin memberikannya padamu." Balas Sakura.

Taehyung memeluk tubuh Sakura dan mencium rambutnya. "Terimakasih banyak untuk hadiahnya dan juga terimakasih untuk selalu mengerti aku." Akhirnya Taehyung tersenyum. "Sebenarnya keinginanku hanya satu kau menerima lamaranku." 

"Taehyung." Bentak Sakura.

"Aku tahu. Aku tahu." Taehyung tertawa. "Aku berharap kita selamanya seperti ini. Semoga fansmu tidak membunuhku karena aku telah merebut hati dewinya."

Sakurapun tertawa dalam pelukan Taehyung. Dia juga tidak ingin hal ini berakhir. Mungkin para fans mereka akan keberatan dengan hubungan mereka berdua tapi Taehyung dan Sakura sudah siap menghadapinya.






Idol And The Actress (The Actress Series #1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang