#23

79.4K 3.9K 127
                                    

btw bsk aku ultah (27jan), ada yang mau ngucapin aku? WKWK.


.

.

.

.

.

.


175 vote and 18 comment for next

shipper marvinviolet akan bahagia di part ini.

**


"Lain kali, kau jangan minum secepat itu. Champagine dibuat untuk dinikmati. Biarkan dia mengalir di kerongkonganmu dan kau akan terbuai dengan sensasinya." Lelaki dengan mata abu itu berkata sambil tersenyum menawan. "Omong-omong, emangnya kau bisa meminum alkohol? Kudengar pesta ini menyediakan minuman keras dengan kadar alkohol yang cukup tinggi."

Violet menggeleng. Baru beberapa menit sejak ia menegak cairan itu, tapi sekarang ia merasa badannya sudah rileks dan santai. Apa ini hanya perasaannya saja?

"Aku tidak bisa minum." Violet menjawab pelan. "Tapi, tidak apa-apa. Sepertinya aku tidak akan mabuk. Tidak, aku tidak boleh mabuk."

"Tapi perkataanmu sudah terdengar seperti orang mabuk." Marvin terkekeh pelan. Lelaki itu celangak-celinguk sejenak, sebelum kemudian ia bertanya, "Ke mana Darren?"

Violet menggelengkan kepala. "Tidak tahu. Tadi Gladys meneleponnya, sepertinya ia menemui perempuan itu, tapi tidak tahu kenapa ia keluar. Memangnya Gladys tidak diundang? Kupikir Darren malah mau datang bersama dengannya ke sini," jelas Violet dengan suara yang agak pelan. Ia tak mau ada tamu undangan yang mendengar perkataannya ini--meski semua orang sedang sibuk dengan urusan mereka masing-masing dan tak memperhatikan ia dan Marvin.

Kenangan Marvin kembali terputar pada saat Gladys diseret keluar karena ia tidak membawa undangan, mungkin, sekarang perempuan itu sedang mengumpat-ngumpat pada Darren karena mempermalukannya di pesta besar seperti ini. Entahlah, sejujurnya Marvin juga tidak terlalu peduli. Lagi pula, kalau Darren pergi, maka Marvin bisa dengan bebas berduaan dengan Violet, kan?

"Dia berengsek, ya? Padahal baru tadi dia mengecup punggung tanganmu dan mengatakan kalau kau istimewa. Aku mual melihat dia bertingkah sepert--"

"Stt!" Violet maju satu langkah dan menutupi mulut Marvin dengan tangannya. Perempuan itu menggerakkan jari ke arah bibirnya--dengan tangan satu lagi yang tidak menyentuh Marvin--, memberikan isyarat agar Marvin tutup mulut. "Jangan keras-keras. Aku tidak mau ada tamu yang mendengar soal keburukan Darren."

Marvin tertegun untuk sejenak sebelum ia melepaskan tangan Violet dan tersenyum lembut. "Astaga. Sikapmu yang seperti ini justru membuatku semakin membenci dia, meskipun dia adalah sahabatku. Dan sikapmu yang seperti ini juga yang membuatku semakin ...."

"Semakin?" tanya Violet pelan sambil mengulangi kata-kata Marvin. Sekarang, kepala perempuan itu mulai terasa aneh. Kata orang, biasanya alkohol butuh waktu untuk bekerja. Namun, mungkin karena Violet adalah pemula yang di mana tubuhnya sama sekali tidak terbiasa dengan efek ini, jadi dia lebih mudah mabuk. Entahlah.

"Kalau kau mau tau lanjutannya, maka kau harus berdansa denganku." Marvin tersenyum jahil yang membuat Violet mengembungkan pipi karena kesal.

"Hei. Kau berusaha menjebakku, ya?" Violet berkata sambil memukul dada Marvin pelan. "Akan kulaporkan pada polisi;kalau ada seorang pria yang berusaha menjebakku agar bisa berdansa berdua dengannya."

Marrying Mr. BASTARD! [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang