Bagian 2

671 51 7
                                    

Vote dulu sebelum baca, ya. Danke... 😇😇

"Seka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Seka."

Pangggilan itu membuat Abiseka yang hendak bersiap naik ke atas motornya terhenti. Segera cowok itu menoleh dan tersenyum lebar saat melihat wanita paruh baya yang memanggilnya.

"Pagi, Tante," sapa Abiseka mendekat ke arah pagar yang memisahkan halaman rumahnya dan wanita paruh baya itu.

"Kamu ke sekolah naik motor, kan?" Abiseka mengangguk untuk jawaban. "Ada boncengin seseorang?" Kali ini bocah remaja itu menggeleng. "Tebengin Leia, ya? Tante harus pergi sekarang karena tempat kerja Tante lagi ngadain syukuran. Jadi gak bisa nganterin dia dan cuma bisa bawa Saka."

Wanita itu melihat ke arah anak kecil berseragam merah putih yang sedang memasang sepatunya di depan pintu.

"Oh iya, Tan. Bisa kok. Lagian Abi juga sendirian ke sekolahnya," balas Abiseka langsung menerima.

Wanita itu tersenyum. "Makasih, Seka. Leia lagi mandi, tungguin, ya. Tolong."

"Siap, Tan. Tante hati-hati di jalan," ucap pria itu melambai pelan.

"Bhay, Bang Seka," pamit bocah laki-laki yang sekarang sudah duduk di jok belakang dengan helm di kepala.

"Bhay, Raksa."

Abiseka terkekeh melihat wajah kesal adik dari sahabatnya, Leia, bernama Raksaka itu. Dan wanita paruh baya yang baru saja mengajaknya bicara adalah ibu dari Leia.

Segera cowok itu menyebrangi pagar setelah melihat ibu dan adik sahabatnya sudah tak terlihat di ujung jalan.

Abiseka masuk tanpa mengucapkan salam dan langsung duduk di ruang tengah rumah yang lebih kecil daripada miliknya.

Terdengar senandung lirih dari kamar yang berada dekat dengan pintu menuju dapur, yang Abiseka tau bahwa itu memang kamar tidur sahabatnya.

Abiseka dan Leia bersahabat sejak mereka baru saja bersekolah dasar.

Abiseka yang mengikuti orang tuanya pindah karena urusan pekerjaan, akhirnya bertemu dengan gadis kecil bernama Jenar Leia Anantari. Tak disangka, rumah mereka bahkan bersebelahan.

Orang tua mereka pun juga memiliki hubungan yang sangat baik dan hidup sangat rukun sebagai tetangga.

Leia tinggal bersama Ibu dan adik laki-lakinya saat ini.

Sedang Abiseka yang menjadi anak bungsu dari tiga bersaudara, tinggal bersama orang tuanya. Kedua kakak Abiseka sudah memiliki keluarga dan hidup bersama suami mereka masing-masing.

"ASTAGA!" Benar. Itu teriakkan dari Leia yang terkejut melihat penampakan Abiseka yang duduk dengan santai di ruang tengah rumahnya.

"Ini gue, Le. Bukan setan." Cowok itu memutar malas matanya. "Teriak sampe begitu amat."

(soul) Mate?? (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang