Bagian 1

1.5K 66 9
                                    

Astaganagadragonballkamehamehaaaaaaa..... 😭😭😭😭😭😭

Mbak Uti gak tahan dong buat nulis lagi biar wattpad gak sepi 😅. Dan ini adalah cerita teenficiton pertama yang dulu sempet, eh selalu sih, dihindari karena mbak Uti gak pandai buat kata-kata picisan ala-ala siswa esema 😂. Tapi beneran akhirnya kebuat dong ini cerita 😆.

Untuk adik tingkatku yang menjadi inspirasi dicerita ini, makasih banyak waktu setengah hari di kantin kampus untuk sharing sampe pulang ke kos jam setengah enam sore 😄. Gak sia-sia percakapan samamu waktu itu, dek. Ada juga bisa dibuat karya begini. 🤗

Eniwei, semoga part awal ini nyenengin dan buat betah ngebacanya, ya 😍.  Terima kasih banyak dan jangan lupa di save ke library terus divote sebelum dibaca dan dikasih komen 😘. Hihi...

"Abiseka, Abiseka dan Abiseka lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Abiseka, Abiseka dan Abiseka lagi. Kamu itu ketua OSIS lho, nak. Kok bandelnya sama aja kayak siswa yang sering masuk ke daftar buku hitam Ibu."

"Siswa yang masuk daftar buku hitam Ibu itu temen-temennya saya juga, Bu. Saya juga harus memperhatikan mereka, Bu." Bocah remaja laki-laki itu memperlihatkan giginya yang tidak terlalu rata dengan cengiran lebar.

Ibu Sofia, guru BK SMA Negeri 21 Jakarta itu terkenal sebagai guru BK yang sangat tegas dalam memberikan hukuman pada setiap siswa yang melanggar aturan itu hanya bisa menghela napas kuat melihat kelakuan siswa yang ada di depannya saat ini.

"Nanti, lama-lama kamu dipaksa berhenti jadi ketua OSIS lho sama Bu Kepala Sekolah, Seka. Gimana coba?"

Meski tegas, Ibu Sofia tidak lantas semena-mena dengan langsung marah-marah tanpa memberikan diskusi awal untuk para siswa pelanggar.

Dengan saling bertukar pikiran lebih dulu, Ibu Sofia baru akan memberikan hukuman yang tepat agar para siswa pelanggar bisa berhenti melakukan hal tidak baik meski nantinya akan ada siswa baru yang menjadi ganti.

Ibu Sofia percaya bahwa mendengarkan apa yang sebenarnya ada dipikiran siswa-siswanya, akan membantu dirinya sendiri untuk meningkatkan cara pendekatan baru untuk membantu menyelesaikan pelanggaran dengan cara yang pas.

Anak remaja punya banyak hal yang ada dipikiran mereka. Sebuah kumpulan pendapat yang jelas membenarkan apa yang mereka lakukan meski sebenarnya itu adalah kesalahan besar.

Jika tidak berhati-hati dalam mengambil tindakan, para siswa akan semakin gencar melakukan kesalahan itu tanpa lagi memikirkan resikonya.

Terlebih sebagai guru, khususnya guru BK, selalu memiliki tugas yang berat.

Selain mengajarkan mereka agar siswa menjadi pandai, guru juga berkewajiban untuk mendidik diiringi pendekatan yang baik untuk membentuk karakter siswa. Dan itu tidak bisa dilakukan dengan cara yang instan.

(soul) Mate?? (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang