17

2.4K 248 53
                                    

Namjoon berjalan menuruni rumah lantai dua itu, matanya bersinar kala menemukan presensi bibinya juga sang nenek. Lekas ia berjalan mengendap dan menyentak kedua wanita yang sedang asik menonton serial tv itu.

"Astaga jantungku" Ahn ra dan ji eun mengusap dadanya, lekas berbalik dan menemukan namjoon yang tertawa puas.

"Yakk!! Anak nakal! Sini nenek gelitiki-" ahn ra menarik tangan namjoon dan membawanya duduk.

"Haishh anak ini! Kau ini sudah besar masih saja jahil--kau tahu, gigi nenek bisa lepas jika terkejut" bisik ji un di telinga namjoon yang dibalas tawa puas namjoon serta pukulan sayang dari ahn ra.

"Yak! Menantu durhaka! Kalian sama saja" ji eun dan namjoon justru tertawa makin lebar.

Namjoon yang berada di antara kedua wanita hebat keluarga min ini lantas meletakkan kepalanya di pangkuan sang nenek.

"Pijat kepala ku nek-" namjoon menyamankan diri sambil memejamkan mata.

Ji eun dan ahn ra jelas terheran, tidak biasanya namjoon seperti ini. Namun karena pada dasarnya mereka itu menunggu hal-hal manja dari namjoon, maka mereka menuruti saja keinginan namjoon

"Naikkan kaki mu biar bibi pijat juga" namjoon membawa kaki nya menuju sang bibi.

Ahn ra terus mengusap kepala sang cucu yang terasa hangat itu, sesekali mencuri kecupan di dahi yang terkadang membuat namjoon merengut sebal. Yoongi yang melihat kelakuan sang keponakan hanya mampu tergeleng heran. Namjoon yang menyadari tatapan sang paman hanya menaikkan kedua alis nya beberapa kali untuk menjahili sang paman.

"Yakk! Kau belajar itu dari mana!" yoongi lekas mendekat hendak menjewer sang keponakan.

"Bibi lihat! Paman yoongi hendak menghajarku bi!"

"Anak nakal, kau berani mengadu pada istriku hah?!" jeweran sayang dari yoongi memperkeruh drama tak penting dari namjoon.

Kediaman keluarga min diisi oleh kehangatan dan ketulusan penuh yang mereka curahkan penuh untuk namjoon. Yoongi hanya meledek saja, dalam hati ia merasa senang karena akhirnya keponakannya dapat kembali tertawa setelah kejadian tak mengenakkan kemarin.  Mengenai ji eun, yoongi memang sengaja meminta ji eun mengambil libur, karena biasanya namjoon akan lebih terbuka pada ji eun dibandingkan dengannya.






















***

Taemin berdiri gusar saat mendengar perkataan salah satu temannya yang mengatakan bahwa hyunjung memegang kartu AS taemin, dan bisa melaporkan pada jung seokjin kapan saja. Beberapa kali hyunjung memukul samsak dengan keras untuk meluapkan kekesalannya.

"Hyunjung brengsek!"

"Kak taemin, aku memiliki ide untuk menghentikan hyunjung-" taemin memandang sengit ke arah temannya.

"Saran apa? Awas saja tak bermutu"

Temannya lantas mendekat pada taemin dan membisikkan beberappa hal.

"Tak perlu takut kak, ayahku akan melindungimu dari jerat hukum-" taemin mengangguk mengiyakan.

"Kalau begitu, bantu aku mencari hyunjung. Aku akan melakukannya sendiri.  Kau hanya perlu mengawasi dari jauh-"
















***

Hoseok yang tengah menscroll ponsel pintarnya, menemukan potret dirinya dan namjoon yang tengah tersenyum hangat di sebuah minimarket.

"Ada apa denganmu namjoon-ah,  kenapa perasaanku tidak enak?" gumam hoseok dalam hati.

Lamunannya terbuyarkan kala mirae mengantarkan susu hangat kesukaannya.

RegretWhere stories live. Discover now