BAB VII - HE IS

185 14 1
                                    

Halo-halo semuaa, Hayuk langsung gas baca bab 7 yok ayok semangat bacanya hehe. Bab 8 aku up besok. Insyallah tapi hehe.

Langsung baca aja yuk 😁
Mohon kritik dan saran nya supaya aku bisa memperbaiki novel ini.

HOPE YOU ENJOY READING GUYSS

And Don't Forget to vote and komen ya. Terimakasih 😘😘

••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

“Halo ma, Ada apa?” tanya seorang pria menjawab panggilan dari sang mama. Ah tidak biasanya mamanya ini menelfon pada pagi hari.

“Nak, kamu jadi berangkat nanti siang kan?” Ah rupanya mamanya ini menanyakan kebenaran akan kabar kepulangannya ke tanah air.

Ya memang saat ini ia sedang berada di negeri orang, tepatnya di London. Dia disini bukan untuk menempuh pendidikannya, akan tetapi untuk menjalankan binis keluarga nya yang tersebar di beberapa belahan negar di Eropa.

Namun saat ini, lelaki itu akan pulang ke negara asalnya untuk menjalankan bisnis di kawasan asia yang sebelumnya di-handle oleh sang papa. Dan sekarang ia yang akan menggantikan sang papa, untuk melanjutkan bisnis keluarganya ini.

Lantas bagaimana dengan perusahaan yang ada di Eropa? Sebenarnya perusahaan yang berada di wilayah Asia merupakan tanggung jawab sang Kakak, akan tetapi setelah menikahi seorang wanita berkebangsaan London, sang kakak lebih memilih tinggal di negara asal istrinya. Dan pada akhirnya perusaahaan di kawasan Asia diserahkan kepada sang Adik, dengan kata lain sang kakak akan meng-handle perusahaan di Eropa.

“Iya ma, Aku berangkat nanti siang. Kalau udah sampek pasti aku nanti aku kabari” ucapku menjawab pertanyaan mama.

“ Ah ya sudah, oh iya sampaikan kepada kakakmu agar bulan ini berkunjung ke rumah. Mama kangen banget sama cucu mama itu” ucap mama yang dapat ku pastikan di seberang sana sedang mengerucutkan bibir dan memelaskan wajahnya.

“Iya ma, nanti aku sampaikan ke kakak” ujarku menanggapi permintaan mama, setelahnya kami saling berbincang ringan dan setelah itu mama mematikan telefonnya dan berpesan agar aku hati-hati.

Ah mamaku itu sangat aneh, terkadang saat berbincang dengan mama aku seperti sedang berbincang dengan kakak perempuanku. Mama bisa menjadi seorang sahabat, seorang yang sangat mengerti aku. Namun aku tetap menghormati mama selayaknya anak yang sangat menghormati ibunya.

Sudah 3 tahun sejak terakhir kali kepulangan ku ke tanah air. Dan akhirnya aku akan menetap di sana. Lebih baik aku segera berkunjung ke rumah kakak ku saja, sekalian menjenguk keponakanku.

•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Setelah memasukki gerbang rumah kakakku, aku segera di giring menuju ruang tengah. Dan disana sudah ada kakak iparku dan juga keponakanku.

Segera aku mengucapkan salam “ Assalamualaikum, hai baby boy” ucapku dengan menghampiri keponakanku yang sedang bermain dengan mobil-mobilannya.

Banyak orang yang bilang bahwa aku ini orang yang dingin, arrogan, cuek, kejam, namun hal itu tidak berlaku saat aku berhadapan dengan anggota keluargau. Keadaan yang menuntutku harus bisa memposisikan diri menjadi seorang yang kejam, arrogan, cuek, dan dingin, jangan lupakan jabatan ku yang seorang CEO, sifat ini memang harus dimiliki jika tidak ingin kalah dengan saingan bisnismu.

My Manager, Manage My Life [On Going]Where stories live. Discover now