34. Tolong Menjauh

Start from the beginning
                                        

"Hei, dengar aku ya.. Percaya sama aku. Cerita yang kamu dengar itu cuma cerita orang-orang yang di buat seakan-akan bu Alyssa adalah seorang penjahat." ujar Genta sambil tersenyum.

"Tapi dia udah bilang gitu sama aku.. Kamu masih percaya kalau dia baik?" tanya Alle dengan nada kesalnya.

Genta menangkup wajah Alle dan menarik untuk mendekat. Benda kenyal itu saling menyatu, mau tak mau Alle membalas ciuman itu.

Tatapan mereka kembali bertemu,"Kamu tau sesayang apa aku sama kamu, aku akan ngelindungin kamu mati-matian. Gak ada yang perlu di takutin, bu Alyssa bukan alasan kita untuk pisah. Apapun yang di bilang orang lain, jangan kamu dengerin ya?" Genta melihat jelas kilat ketakutan di mata gadisnya.

Alle menganggukkan kepalanya, air mata nya kembali tumpah. Genta memeluk Alle kembali dan mengusap kepala itu untuk segera tenang, bahkan sesekali ia mengecup pucuk kepala gadis itu.

"Aku gaada hubungan apapun sama Orion, dia cuma minta bantu aku untuk nyembuhin dia dari trauma nya." seru Alle.

"Trauma apa?" tanya nya melepaskan pelukan itu.

"Trauma dari wanita."  jawab Alle.

"Trus dia mikir kamu apa? Banci?" tanya Genta sinis.

"Isshh! Dengerin dulu.. " di dorong pelan bahu Genta sebal.

"Awal nya karena piknik di sekolah Chetta, dia benar-benar gak tersentuh dan dingin. Aku gak pernah membuka suara duluan, dan tiba-tiba dia nanya aku lebih dulu. Yang aku lihat, saat pertama kali tanya itu ada rasa kepanikan di dalam dirinya. Tapi dia berusaha mengendalikan itu, aku pikir karena mungkin dia memang gitu karakternya saat bertemu orang baru. Dan setelah lama kelamaan dia ngaku kalau dia sebenarnya trauma sama seorang wanita, dan baru aku yang pertama bisa di ajak bicara dengan santai. Maka dari itu, dia minta bantu aku untuk sembuh dari trauma itu. Lagian juga, dia tau kok kalau aku udah punya kamu." jelas Alle pada Genta.

Sebenarnya Genta hanya takut kebiasaan itu dapat membuat keduanya merasa saling nyaman. Tapi memang dasar gadisnya baik hati, ia akan membantu hal yang sekiranya bisa di lakukan nya. Genta pasti akan kalah telak untuk itu.

"Yaudah, tapi jangan terlalu menggunakan perasaan dalam membantu dia. Aku takut." hanya itu pesan Genta akhirnya.

"Aku gak akan nangis tadi, kalau akhirnya nanti aku main perasaan sama Orion di belakang kamu." hal itu membuat Genta tersenyum lebar, hatinya terenyuh melihat sikap Alle yang takut kehilangan nya.

Mereka kembali menuju tempat di mana Chetta berada. Bocah itu rupanya tertidur di atas sofa empuk, gaya tidurnya terlihat tenang. Alle meminta Genta untuk membawa putranya ke dalam kamar.

Alle minta di antarkan untuk pulang ke rumah nya, sehingga Genta meminta salah satu ART nya untuk menjaga Chetta.

"Tapi aku mau mie warkop dulu sebelum pulang." pinta Alle yang sudah berada di boncengan Genta.

"Iya, kita ke sana." jawab Genta yang kini melajukan motornya ke arah warkop yang biasa di datangi nya.

Rupanya di sana terdapat beberapa anak muda yang berkumpul di malam hari. Bahkan Genta tak menyadari bahwa terdapat Leo dan kekasih nya di sana.

Introvert 2Where stories live. Discover now