4. Berdua

2.7K 219 32
                                        

"Misalkan bunda yang di nakalin, kamu bakal tolongin bunda gak?" tanya Alle pada Chetta.

"Pasti lah bunda! Chett bakal pukul dia sampai K.O" jawabnya cepat sambil bergaya sok kuat.

Alle tersenyum lalu menepuk pelan kepala anaknya sayang.

•Introvert 2•

Sudah dari setengah jam yang lalu, Chetta berceloteh ria di telepon dengan Genta. Yang terkadang hanya di tanggapi gumam oleh nya. Putranya memang benar-benar pembicara yang aktif, bahkan Genta yang terbiasa dengan kalimat pendek kini harus meladeni rentetan kata yang keluar dari mulut mungil bocah itu.

"Udah ya, telinga kamu udah merah! Besok lagi di terusin ya, kasian ayah nya capek mau bobo" bujuk Alle yang berusaha menyuruh Chetta untuk lekas tidur.

Chetta merajuk, namun menurut dan menyerahkan hp milik Alle.

"Matiin Ta, istirahat langsung. Jangan tidur kemalaman" pesan Alle sebelum mematikan panggilannya.

Tangannya terulur untuk menarik selimut sampai pangkal leher Chetta yang mulai memejamkan matanya.

Sampai pagi tiba ia meraba kasur di sebelah nya, tidak ada Chetta di sana.

Alle langsung tersadar penuh dan mencari keberadaan anaknya.

"Chetta" panggil Alle.

"Di kamar mandi bun" sahut Chetta dari arah kamar mandi.

Alle mendesah lega, ia kira bocah itu pergi kemana.

"Kok gak bangunin bunda?" tanyaa Alle, melihat jarum pendek yang masih menunjukkan pukul 4 yang artinya suasana masih sangat gelap.

"Udah Chett bangunin, tapi bunda gak bangun. Chett udah kebelet banget jadinya beraniin aja" kata Chetta yang keluar dari kamar mandi.

"Maafin bunda ya" kata Alle tersenyum kikuk.

"Kata bunda Chett harus berani" Chetta kembali ke kasurnya.

"Iya sih, tapi kalau masih gelap gini. Bunda parno kamu kenapa-napa" ucapnya.

Karena sekarang hari minggu dan tidak ke kampus, jadi hari ini ia dapat lebih bersantai.

Tapi waktu bersantai nya lebih baik ia gunakan untuk bantu-bantu di cafe milik Genta, Sudah lama juga tidak ke sana.

Sampai waktu menunjukkan pukul 08.00 WIB, Alle bersiap untung berangkat ke cafe milik Genta.

"Chetta mau ikut bunda ke cafe atau di rumah aja?" tanya Alle, melihat anaknya yang sedang duduk di antara orang tuanya.

"Gak ah, nanti bunda sibuk. Chett nya di cuekin" tolak nya sambil menyilang kan tangannya.

"Bunda gak cuekin kamu kok, tapi kalau kamu gak mau ikut gapapa" kata Alle.

"Besok aja deh bun, Chett mau nonton Tayo" katanya.

"Yaudah" Alle mengangguk dan segera pamit pada orang tua nya.
Langsung saja Alle berangkat menggunakan vespa matic cokelatnya. Sebenarnya ia sudah tidak di perbolehkan lagi mangendarai motor sendiri, tapi karena sifat keras kepalanya yang tetap kekeuh untuk berkendara sendiri. Membuat kedua orang tuanya serta yang lain memilih mengalah.

Introvert 2Where stories live. Discover now