jeon family

2.9K 149 2
                                    

Disinilah tempat awal mula terjadinya sebuah keluarga jeon. Sebuah restoran terkenal dari dulu sampai sekarang. Jeon Jungkook dan Kim Vina. Ah, lebih tepatnya jeon Vina.

Awal pertemuan yang bisa dibilang menyakitkan untuk Vina waktu itu. Mendapat bias sendiri yang dijodohkan takdir untuknya. Berbagi kebahagian yang tak pernah ada batasnya.

Jungkook duduk di depan Vina, istri tercinta. Sedangkan sebelahnya ada di kecil jaehyun dan somi saling berhadapan. Dan disebelahnya terdapat kakak tertua mereka Juna dan Amira.

Mereka saling tertawa, membagi cerita yang awalnya tegang menjadi cair seperti air. Jungkook pernah berkata.

"Ayah tak masalah jika kalian ingin memiliki kekasih. Tapi ingat, jangan sampai kalian memilih pasangan yang salah.karna itu menyakitkan"

Nyatanya ayah Juna ini bisa juga bucin. Mungkin tertular anak-anak nya.

Setelah makan siang bersama, mereka pergi ke pantai sambil menunggu sunset datang. Karna memang keluarga mereka receh, jadinya setiap detik pasti ada aja yang ketawa.

Juna sering mencontoh kedua orang tuanya. Yang ia tahu jungkook dan Vina tak pernah bertengkar. Mereka sebisa mungkin menutupi masalahnya rapat-rapat agar anak nya tak mengetahui nya.

Juna selalu berdoa agar kisahnya sama seperti Kedua orangtuanya. Bahkan Juna sering membawa Yuna main ke rumahnya atau sekedar berbincang dengan Vina.

Jungkook yang sedang meminum secangkir teh hangat pun menoleh pada sang anak. Yang dari kemarin ngebet ingin menikahi Yuna. Siapa lagi kalo bukan Juna, anak yang paling mirip dengannya.

"Yah, ayolah bilang ke orang tuanya Yuna kalo Juna mau nikah sama Yuna" ucap Juna.

"Yaudah sono bilang sendiri, ayah cuman ngeluarin duit doang" Jungkook kembali meminum tehnya.

"Aku gak berani ayah ih" Jungkook memutar bola matanya malas.

"Mau nikah tapi gak berani lamar, cewe apa cowo?kok cemen" Juna yang mendengar perkataan ayahnya langsung menatap tak percaya.

"Aku gak cemen ya, aku cuman takut ayah. Garis bawahi cuman takut!" Juna menekan kata cuman takut di akhir Kalimatnya.

"Serah" Jungkook sudah angkat tangan jika Juna sudah begini.

"Berantem mulu" Vina aja sampe komen loh.

"Mi, bilang ke ayah ih!" Juna bergeser jadi ke sebelah ibunya sambil menatap ibunya dengan tatapan memelas.

"Bilang sendiri bang" Juna pasrah aja kalo udah kayak gini.

"Ayah besok temenin Amira jalan yuk, berdua aja" Amira yang dari tadi menyimak pembicaraan mereka pun ikut menyumbang suaranya.

"Kayak orang pacaran ya ka?" Tanya Jungkook.

"Iya yah, kan asik tuh" Jungkook hanya mengangguk.

"Oke nanti Minggu depan" Amira langsung memeluk ayahnya dan mencium pipinya.

"Thank you dad, you are the best" Juna semakin cemberut karna mendengarkan ayahnya menyetujui permintaan Amira dengan gampang.

"Giliran Amira aja langsung iya" Juna mah bisa nya nyindir doang. Jungkook mah diem aja. Biarin tuh anak ngedumel Ampe cape.

Setelah beberapa jam, tibalah saat nya melihat sunset tiba. Dan hari ini juga tepat pergantian tahun yang dari kemarin mereka dambakan.

Malam harinya, mereka tiba di menara kota new York. Melihat beribu kembang api yang tertebaran. Saling bertemu dengan langit.

"Happy new year dad and mom"

•••

Soo.. aku mau bilang makasih banget. Dari awal aku nulis cerita ini gak bakal nyangka kalo Ampe segini.

Maaf banget gak nyambung ceritanya. Thank you Soo much.

Ini bakal yang jadi terahir cerita disini..


DIJODOHIN JJK;) Where stories live. Discover now