'sepesial juna'

2.5K 138 3
                                    

Setelah Yuna pergi dari hadapannya, Juna mulai melangkahkan kakinya menuju kantin sekolah. Baru saja ia menarik kursi untuk didudukinya sebuah suara yang tidak asing bagi telinga nya terdengar.

"Woy!! Dari mana aja?" Bambam berlari kearah Juna dan menarik kursi depan Juna lalu menduduki nya.

"Kepo lu" Juna berdiri dan menatap sengit ke arah bambam lalu berkata.

"Mau pesen apa?biar gua yang bayar"
Seketika mata bambam berbinar.

"Ih serius lu? Tumben amat bang" Juna memutar bola matanya malas.

"Yaudah kalo gak jadi bagus" Juna berjalan kembali, karna teriakan bambam mengelenggkan seisi kantin jadi Juna menoleh dan menaikan satu alisnya.

"Apa aja gua samaain bro" bambam tersenyum bahagia dan memberikan kissbye.

"Najis!" Juna mengumpat jijik dalam hati.

Setelah memesan makanan Juna kembali dengan makanan yang ia bawa ditanngganyaSetelah selesai makan Juna pamit pada bambam untuk ke perpus sekolah.

Juna bicara pada bambam ingin belajar tapi nyatanya Juna ingin sekali bertemu Yuna.

Disepanjang koridor sekolah banyak pasang mata yang melihatnya berjalan. Sebenarnya tidak ada niatan bagi Juna untuk terkenal disekolah nya. Tapi apa boleh buat? Yang menilai orang lain bukan kita sendiri.

Ketika masuk kedalam Juna melangkahkan kakinya menuju tak paling belakang. Dan benar saja Yuna ada disana.

"Hey!" Yuna terkejut, buku ditangan nya jatuh begitu saja.

Juna mengambil buku itu dan mengembalikan pada Yuna. "Kenapa kaget? Gue kangen sama Lo"

Yuna menaikan satu alisnya. Baru beberapa menit yang lalu mereka bertemu dan sekarang Juna bilang dia kangen? Gila kali tu orang.

"Tapi sayangnya gue engga" Juna yang mendengar pernyataan dari Yuna pun kaget.

"Loh kok? Lo gak kangen sama gue pacar?" Yuna mengangkat tanganya dan menunjuk Juna dengan telunjuknya tepat di selangka kanan Juna.

"Gak usah mimpi! Gue gak kenal sama Lo" setelah menekan jarinya lalu Yuna mendorong Juna agar minggir. Tapi lelaki lebih kuat bukan tenaganya?.

"Tadi gue bilang apa?Lo itu pacar gue yuna! Jadi terima aja kenyataanya!" Juna menarik tangan Yuna dan mengembalikan buku yang ditangan Yuna lalu menaruhnya.

Yuna masih setia ditarik oleh Juna. Sepanjang jalan, banyak murid yang menyaksikan kejadian tarik menarik tersebut. Juna berhenti di belakang gedung sekolah dan menarik bangku dari kayu tersebut dan mendudukinya.

"Maaf gue udah kasar, tapi please. Gue beneran suka sama Lo" Yuna mengerutkan keningnya.

"Sorry gue udah punya pacar Jun, sorry gue judes juga gue kayak gini karna gue jaga perasaan cowo gue" Juna mendongkakan kepalanya. Secara tidak sadar cairan bening dimatanya mulai bergerumpuh. Ingin jatuh tapi segera Juna hapus.

"Oh sorry gue gak tau" Juna berdiri dan meninggalkan Yuna seorang diri.

"Juna!" Yuna berteriak saat Juna sudah jauh. Tapi Juna masih bisa mendengar.

"Juna! Gue suka sama Lo! Hiks" seketika kaki Juna kaku. Tidak bisa digerakkan.

Saat ia menoleh kebelakang. Yuna sudah berlari dan memeluknya. Juna melepaskan pelukannya dan memeluknya kembali.

"Gue tau kok tadi cuman prank" Yuna mengelenggkan kepalanya.

"Itu bukan prank, gue emang punya pacar tapi pacar gue selingkuh dan kita baru putus kemaren" Juna mengeratkan pelukannya dan mengecup puncak kepala Yuna.

"I love you.." Juna melepas pelukannya dan menatap manik Yuna.

"I love you too.." Juna tersenyum, dan kembali memeluk Yuna erat seperti tak ada hari esok lagi.

••

{ Juna pov }

Gue pernah belajar dari ayah sama ibu gue. Bahwa sebenarnya kita itu harus berjuang untuk mendapatkan sesuatu yang kita inginkan.

Seperti ibu gue, yang berjuang mati Matian untuk mendapat hati ayah gue. Diselingkuhin berkali-kali tapi tetep aja ibu gue sayang mungkin cinta.

Walau kaya gitu kenyataan nya. Gue sayang kok sama ayah. Karna gue mau belajar jadi orang yang baik. Tapi gue gak mau kebaikan gue dimanfaatkan orang lain.

Suatu hari, gue ditakdirkan untuk bertemu dengan Yuna. Gadis yang bisa menarik perhatian gue.

Mulai dari situ gue keluar dari zona diri gue sendiri. Semenjak pacaran sama Yuna gue berubah. Jadi orang yang gampang ketawa di depan orang banyak.

Bahkan gue gak segan senyumin orang-orang yang ngaku fans gue.  Gue belajar banyak dari Yuna, ibu gue dan tentunya ayah gue.

Dan suatu hari dimana gue udah lulus kuliah dan gue mulai kerja di kantor ayah yang lain. Setahun dari situ gue memberikan diri buat ngelamar Yuna.

Dan sampai sekarang. Yuna masih tahan sama gue.

Thanks banget buat kamu yang udah setia sama aku. Love you..

•••

DIJODOHIN JJK;) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang