1.

10K 375 5
                                    


Cerita ini bakal aku revisi lagi. Jadi jangan binggung sama kata-kata yang beda untuk bab selanjutnya.

•••

Hari ini, sama seperti hari yang lainya. Vina masuk ke dalam sekolah. Sesampainya didalam, Vina melihat ada beberapa perempuan yang melihatnya sinis.

Melewati nya biasa saja.

"Oh, hai" sapa Vina, dengan menunjukkan senyum sinis nya.

"Apaan sih" balas perempuan itu. Sebut saja namanya park yeye.

Vina menaikan sebelah alisnya. "Kan gue cuma nyapa, kok kayak nyolot ya?".

"Lo! Tuh yang nyolot" balas perempuan di samping yeye. Namanya diva.

"Sorry, tapi gue gak ada waktu buat ladenin Lo semua" ucap Vina, kemudian Vina pergi dari situ.

Vina melangkahkan kakinya menuju ke kelasnya. Menatap datar ke arah murid-murid yang menatapnya.

Sesampainya dikelas. Vina langsung duduk di bangkunya. Teman Vina yang bernama jihyo dan Tika pun ikut duduk di samping Vina.

"Gimana Vin? Katanya bokap Lo mau ke Amerika jadi?" Ucap Tika, Vina menggeleng acuh.

"Gak tau, tapi kayaknya sih jadi tapi gak tau juga" mereka hanya mengangguk mengerti.

"Pulang nanti mau kemana?" Tanya jihyo.

"Pulang aja, gue lagi gak mau pergi. Tapi kalau kalian mau pergi yauda" Tika melirik ke jihyo. Lalu mereka kompak menggeleng.

Vina keluar dari kelasnya lalu berjalan menuju mobil yang tadi pagi Vina parkir di depan. Saat ingin memasuki mobil. Tangan Vina di tarik.

Vina menoleh, mendapat laki-laki itu. Dengan senyum manisnya.

"Kok kayak buru-buru gitu?" Tanya laki-laki tersebut.

"Gak kok, lagi pengen pulang cepet aja" balas Vina. Laki-laki itu mengangguk.

"Pulang bareng?" Vina menoleh lagi, menaikan alisnya.

"Lo gak bawa mobil?" Laki-laki itu menggeleng.

"Bawa, tuh disana" laki-laki itu menunjukkan mobil putih yang ada di ujung.

"Terus? Mau pulang bareng?" Laki-laki itu mengangguk.

"Emangnya kenapa?" Vina menggeleng.

"Lo kan bawa mobil, gue juga. Terus nanti pake mobil siapa? Aneh Lo" kemudian. Vina masuk mobil menghiraukan pandangan kecewa laki-laki itu.

Menginjak gas mobil, lalu melesat pergi ke dalam rumahnya.

Mengetuk pintu lalu masuk ke dalam. Vina melihat mama dan papanya sedang mengobrol di ruang keluarga.

Vina duduk di tengah-tengah mereka. Orang tua Vina agak terkejut dengan kedatangan tiba-tiba Vina.

"Vina! Ngagetin papa aja" Vina, hanya cengengesan. "Lagian kayak asik banget ngobrol sama mama".

"Gak kok, mama cuman lagi ngobrol sesuatu sama papa Vin. Yaudah gih, kamu masuk sana" usir pelan mamanya.

"Cek,cek,cek anak sendiri di usir" kemudian, Vina berdiri lalu berjalan menuju kamarnya.

Sesampainya dikamar. Vina melesat langsung ke kamar mandi. Untuk membersihkan dirinya.

Setelah selesai acara mandi nya. Vina berbaring santai di atas ranjang nya. Menatap langit-langit rumahnya.

"Huh, hampir setiap malem ngehaluin Jungkook. Kapan jadi nyatanya coba? Huh!"

Kemudian Vina mengambil laptop miliknya. Menyalakan lagu milik sang haluan. Yaitu Jungkook.

Sembari melihat layar handphone nya yang menunjukkan wajah Jungkook sedang tertawa bersama teman-teman nya.

"Ganteng banget! Sih? Parah!"

"Tidur aja ganteng! Apalagi kalo melek, beuh!"

Karna bosan melihat sang haluan. Vina menutup rapat-rapat handphone dan laptop nya. Dan menutup matanya.


Cerita ini bakal di benerin. Jadi jangan binggung sekali lagi sama kata-kata nya.






DIJODOHIN JJK;) Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum