Chapter Enam Puluh | Choose or Lose

Start from the beginning
                                    

Melody tidak tahu, hanya saja dia tidak bisa menahan dirinya. Kalaupun seandainya Dylan nanti akan meninggalkannya kembali atau dia yang meninggalkan Dylan itu tidak akan berarti apa-apa, karena mereka tidak memiliki ikatan apapun.

Teman, bukan? Tidak lebih dari itu.

Beberapa hari Dylan dan Melody semakin dekat, mereka menjadi lebih sering bersama. Entah Dylan yang menawarkan untuk mengantar Melody ke kampus, atau Melody yang meminta Dylan menjemputmya.

Terkadang di hari weekend mereka menghabiskan waktu untuk menonton di bioskop, makan di luar, membeli buku atau di bermain di game center. Bamyak kegiatan yang mereka lakukan. Entah untuk apa tujuannya.

Melupakan atau hanya mengalihkan perhatian.

Sempat sebelumnya ketika Melody di jemput oleh Dylan dan saat itu Louis tengah mengajaknya pergi. Terjadi perdebatan di antara Melody dan Louis.

Sementara Dylan? Pemuda itu hanya diam saja, tidak ikut campur urusan antara Melody dan Louis.

"Kok akhir-akhir ini lo sering pergi bareng Dylan?" tanya Louis

"Hehe... iya kayanya, emang kenapa Lou?"

"Ya gapapa, gak suka aja."

"Kok gak suka? Kita kan udah gak ada hubungan apa-apa."

"Oh, jadi lo lebih milih pergi bareng dia daripada gue?"

"Aku gak enak kan kak Dylan yang duluan janji terus aku juga gak tau kalau kamu mau ngajak aku pergi. Tiba-tiba banget."

"Biasanya juga gak masalah," tukas Louis

Memang, biasanya Melody tidak masalah jika Louis mengajaknya pergi secara mendadak. Hanya saja kini semuanya telah berbeda. Hubungan mereka juga berubah.

Entah mengapa dalam keadaan seperti ini, Melody merasa tengah memberi harapan kepada kedua cowok itu.

Apa itu artinya kini Melody berubah menjadi fuckgirl?

"Atau lo emang lagi pedekate sama si Dylan? Iya Mel, gue paham kok lo sama dia satu iman, beda kaya gue. Udahlah, gue gak akan pernah menang."

"Louis bukan gitu! Kamu bisa gak sih, ngertiin posisi aku, disini yang lebih dulu janji itu kak Dylan."

"Jadi kalau mau pergi sama lo harus pake janji dulu? Sibuk banget kayanya..."

"Bukan gitu, Lou..."

"Terus?"

"Yaudah ah, kita pergi besok aja. Oke?"

"Berasa dijadwal gitu."

"Besok atau enggak sama sekali?"

"Iya."

Setelah di rasa urusan dengan Louis selesai barulah Melody menghampiri Dylan yang berdiri sambil bersandar di mobilnya. Dylan melihat dan mendengar percakapan Melody dengan Louis, namun pemuda itu tidak berniat ikut campur, dia hanya diam membiarkan Melody mengambil keputusan.

"Jadinya pilih mantan yang lama nih daripada yang baru?" sengaja, pemuda itu menggoda Melody.

Melody memutar bola matanya kesal, "Gak usah ngeselin deh kak."

MeloDylan 2 (Retrouvailles)Where stories live. Discover now