"Kenapa nggak ada? Mike kan punya motor yang item itu," kata Zanna.

"Di rumah."

"Ya udah, kan tinggal bawa aja."

"Males."

"Kok males sih? Kan tinggal bawa motor doang. Emang sekarang Mike lagi dimana?" tanya Zanna.

"Kepo."

"Dih, ngeselin."

"Ngapain harus bawa motor? Gue sengaja bawa mobil biar lo kaga ngilang," ujar Mike.

"Emang lo pikir gue bakalan hilang gitu pas di atas motor?" tanya Zanna kesal.

"Ya kali aja, orang lo kagak bisa diem gitu."

"Kan ngeselin banget! Dikira apa gue seringan kapas yang bakalan terbang kalau ditiup angin dikit."

"Lo kan tengkorak idup."

"Bajingan ih!" umpat Zanna. "Eh?"

"Makanya makan."

"Udah."

"Kapan?"

"Tadi udah."

"Sekarang."

"Iya, iya."

"Yang banyak," tambah Mike.

"Iya bawel."

"Ya udah gih," ujar Mike.

"Hmm ..." balas Zanna. "Inget ya besok ke rumah gue bawa motor. Gue tungguin jam tujuh pagi!" kata Zanna sebelum mematikan sambungan telponnya.

Mike tersenyum tipis. Ternyata kalau diperhatikan, tingkah Zanna yang seperti anak kecil ini memang tidak dibuat-buat. Gadis itu tampak sangat natural saat merengek ataupun saat ngambek dengan masalah sepele. Awalnya Mike berpikir gadis itu sengaja melakukan hal tersebut untuk menarik perhatiannya. Namun, Mike baru menyadari saat lebih mengenal Zanna, kalau gadis itu memang sepolos itu. Tingkahnya itu membuat Mike merasa gemas sekaligus kesal disaat yang bersamaan.

Mungkin Zanna memang bukan tipe cewek pengertian seperti yang sangat Mike butuhkan. Akan tetapi gadis itu memiliki virus ceria yang bisa ia sebarkan ke orang terdekatnya, dan Mike merasakan hal itu. Bahkan karena sifat Zanna yang bisa merasa senang dengan hal sederhana, gadis itu bisa dengan mudah melupakan masalahnya dengan Zean. Dan hal itu membuat Mike jadi ikutan merasa seperti itu. Mike jadi bisa merasa senang dengan hal sepele dan akhirnya dengan sejenak ia bisa lupa dengan masalahnya.

"Makanya makan." Tiba-tiba Rey nyeletuk seolah sedang mengikuti perkataan yang Mike ucapkan tadi.

Dengan sepontan, Leo pun membalas ucapan Rey, "ih ... nggak mau." Leo membuat suaranya menjadi seimut mungkin yang membuat Mike menjadi geli sendiri.

"Makan sayang ..."

"Ntar aja Mas."

"Sekarang."

"Suapinnn ..." Leo merengek-rengek ke arah Mike membuat lelaki itu jadi terkena dorongan kencang oleh Mike.

"Najis," ucap Mike sambil bangkit dari duduknya.

OvermorrowWhere stories live. Discover now