001 ✷ BAGIAN PERTAMA

272 24 0
                                    

Brukkk

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Brukkk

"Awhhh..."

"Eh sori gue nabrak lo, maaf ya gue buru-buru!"

Ahh sial sekali seperti kamu hari ini, baru saja pulang dari tempat kerjamu dan tadi juga sempat dimarahi bosmu karena kelalaianmu dangan bagusnya memecahkan gelas cafe tempat kerjamu.

Dan bahkan kini, kesialan itu datang dua kali, bukan... bukan hanya dua kali tapi sepertinya tiga kali karena kini, kamu yang terjatuh dengan lutut yang terlebih dahulu mendarat di aspal yang kasar membuat permukaan kulit luarmu terkelupas dan mengeluarkan darah, dan kesialan yang ketiga adalah ponsel satu-satunya yang kamu punya kini rusak di bagian layarnya.

"Hufttt...bener-bener deh hari ini, awhhh kakiku" ucapmu dengan lelah sambil berusaha berdiri, dan matamu melihat kearah sekitar yang terdapat sebuah kursi taman yang terletak tidak jauh dari tempatmu terjatuh, jadi kamu memutuskan untuk menelfon seseorang.

Kamupun berjalan kearah kursi tersebut dengan sesekali mendesah kesakitan, sungguh perih saat ini lututmu dua-duanya mengeluarkan darah, pikiranmu jadi semakin bingung, bagaimana dengan hari esok?bagaimana dengan pekerjaanmu, dan juga uang untuk bekal adikmu sekolah untuk beberapa hari kedepan?dan bahkan saat ini kamu baru saja mendapat musibah.

Kamu pun meniupkan lukamu dan membersihkannya dengan tisu yang kamu bawa di tas selempang mu, sangat perih sekali, apalagi saat mengusapnya berusaha menghilangkan kerikil-kerikil kecil yang menempati lukamu itu,wajahmu bahkan kali ini memerah menahan rasa sakit, sesudahnya kamu memutuskan untuk menelfon orang yang akan kamu telfon tadi.

Sesudahnya mendapatkan nomernya di ponselmu yang retak itu, langsung saja kamu memencet tombol panggil hijau di layarnya, dan berdoa semog saja ia bisa kemari.

"Ah..., halo le maaf gue ganggu lo gak?"suaramu membuka percakapan saat sudah terhubung panggilan dengan seseorang disana.

"Enggak kok, emang kenapa na?" tanya orang yang kamu panggil le tadi.

"Lo bisa kesini gak le, gue abis kena musibah, susah banget buat jalan nih rasanya perih, sama jarang ada taksi yang lewat sini juga lagi" katamu dengan nada lemas,dan juga sesekali meringis karena ada angin yang membuat kedua lututmu kesakitan, sungguh sangat perih.

"Hah, napa bisa gitu ya ampun? yaudah gue kesana na, tunggu yaa" Jawabnya yang menanggapi pernyataanmu tadi sangat takut dan juga khawatir dengan keadaanmu sekarang.

"Makasih le, maaf gangguin lo le" hatimu merasa tidak enak, karena setiap ada masalah ataupun musibah yang menimpamu,kamu pasti akan menghubungi Zhong Chenle, lelaki Berdarah China itu yang sudah seperti saudara bagimu.

"Ga usah ngomong kek gitu, malah gue seneng bisa bantuin lo na, gue siap-siap dulu ya, tunggu di sana ok" sungguh Chenle adalah sosok lelaki baik hati bagimu, walau kamu dan dirinya memiliki kesibukkan masing-masing, tapi dia tetap bisa membantumu yang jelas-jelas bisa membuat waktunya untuk menandatangi berkas terhenti olehmu,tapi Chenle tidak memikirkan itu, lebih baik mengutamakan kepentingan bersama daripada kepentingan diri sendiri, rasanya egois itu tidak cocok untuk sosok Chenle.

Dream World  [Imagine With U]Where stories live. Discover now