COBURA

ЯГ » 25

.

.

.

.

Beberapa tahun kemudian

Keadaan tak jauh berbeda dengan tahun tahun sebelumnya, bahkan yang ada kini keadaan semakin maju sejak jungkook memegang tahta.

Negeri itu bertambah subuh, makmur dan tentunya maju. Masyarakat hidup sejahtera, karena setiap ada permasalahan atau keluhan dari rakyat yang terdengar hingga ke istana, masalah itu akan langsung di tangani oleh hoseok, atau mungkin jungkook lah yang akan terjun langsung ke lapangan.

Kini keadaan kastil tengah santai santai saja.
Tampak Taehyung tengah berdiri tak jauh dari halaman kastil, memperhatikan dua bocah kembar tak identik itu tengah melakukan kegiatan rutin mereka di sore hari.

Taehyung tersenyum manis kala sang bocah yang lebih tua membantu yang muda untuk berdiri kala ia tadi terjatuh.

Yoongi berdiri di belakang taehyung juga ikut tersenyum, apalagi melihat jimin, yang kini berstatus istrinya itu tengah berusaha memetik bunga mawar dengan hati hati karena perutnya yang buncit.

Karena tak sabar, akhirnya taehyung maju, melangkah dengan anggun, baju sutranya berterbangan mengikuti kibasan angin sore yang menerpanya.

" Apa kalian tak lelah, eum? "

Kedua bocah itu sontak menoleh lalu, memekik girang.

" Mommy!!! "
Serunya berdua serempak.

Taehyung tak kalah tersenyum lebar, merentangakan  kedua tangannya menyambut pelukan sang anak anaknya.

" Kalian lelah, eum? "
Ujar taehyung seraya mengelap keringat di wajah si bungsu.

" Sedikit, mom.. "
Ujarnya.

" Kemari, kita makan bersama. Mommy sudah menyiapkan makanan untuk kalian berdua... ".
Ujar taehyung lagi yang langsung menggiring kedua putranya menuju sebuah karpet terbentang tak jauh dari kolam ikan.
Ya kolam ikan, kolam yang dulu atas permintaan taehyung kala itu ia hamil tua.
Jungkook sendiri yang membuatkannya.

" No no, aku tidak suka daun hijau itu mom.!  "
Seru si bungsu seraya menunjuk roti yang di tengahnya terdapat sayuran hijau.

" Mom..., kau tau kan, aku tidak suka wortel??.. "
Sekarang gantian si sulung yang berujar dengan mengeluarkan wortel yang semula terselip di rotinya.

Taehyung menghela nafas,
" Kenapa kalian susah sekali sih makan sayuran? Sayuran itu baik untuk kesehatan tubuh kalian, tau? "

Kedua bocah sontak menggeleng dengan wajah cemberut.
" No no, sayuran itu tidak enak. Lagipula daddy juga tak menyukainya.. "
Ujar si sulung dan di angguki si bungsu.

" Isss... Kalian ini kenapa harus menuruni sikap daddy kalian sih?? "
Gerutu taehyung yang tanpa sadar memanyunkan bibirnya bak bebek.

" Karena mereka putra putraku, tentunya. "

Celetuk seseorang dari arah belakang, membuat mereka bertiga langsung membalikkan badan seketika.

" DADDY!!!!... "
Seru kedua bocah itu yang langsung meninggalkan makanannya, berlari menghambur ke dalam pelukan hangat jungkook.