[6] sebuah surat

3.3K 538 26
                                    

Kegiatan kampus berjalan seperti biasa.

Tapi, tidak biasa bagi mereka mereka yang baru saja mengalami kejadian naas.

Soal Hitomi yang keracunan itu jadi buah bibir satu kampus, lalu orang orang sekitarnya ikut terseret walaupun bukti yang jelas belum ada.

Sakura yang baru selesai kelas pun berdecak pelan saat mendengar gosip dari beberapa anak kelasnya yang baru saja dirinya lalui.

"Tuhkan? Feeling gua gak salah," gumam Sakura, tapi mau gimana lagi, dia gak bisa apa apa selain mengingatkan dirinya dan orang lain.

"Tapi emang orang percaya sama gua? Mana mungkin juga," timpal Sakura pada dirinya sendiri.

Sakura berjalan sampai dirinya berhenti di sebuah gazebo tempat andalannya namun telah di isi oleh dua orang.

"My favorite place huh?" Gumam Sakura pelan.

Kedua orang tersebut terlihat asik berbincang satu sama lain, yang satu berbicara dengan mimik wajah seriusnya dan yang satu dengan tenang sambil mendengarkan.

Kebetulan gazebo di sebelahnya baru aja kosong, jadi Sakura duduk di situ dan dia bisa denger obrolan dua orang itu dengan jelas.

"Gua dituduh, sedih kan? Sekarang aja gua lagi di bawah pengawasan polisi."

"Hah? Segitu banget?" Sahut si lawan bicara.

"Iya Chaewon."

"Terus kondisi si Hitominya gimana Yen?"

Yena mengangkat bahunya sambil menggeleng pelan, "Gak tau, belum dapat kabar."

Chaewon ngangguk ngangguk, "Mudahan aja sih dia gak papa."

"Aamiin," sahut Yena, "Tapi sedih aja sih anak anak pada ngiranya gua yang ngelakuin, gua jadi sedikit diasingin pas di kelas, padahal malam itu niat gua baik cuman mau bagi bagi minuman ke anak kos an, eh jatuhnya malah sial."

"Gapapa Yena, yang penting di sini gua percaya kok kalau lo gak bakalan ngelakuin hal itu," sahut Chaewon.

"Makasih Won," kata Yena.

"Btw lo sekarang masih nginep di kosan lo itu?" Tanya Chaewon.

"Nggak sih, lagi ngungsi di rumahnya Yujin," jawab Yena.

"Oh iya iya."

"Lo gak ada kelas?" Tanya Yena tiba tiba.

"Ada, dua puluh menit lagi."

"Ya udah sana gih, gedung fakultas lo gak deket lho," kata Yena. Emang bener kok fakultas Chaewon sedikit jauh dari gazebo ini.

"Oke lah," sahut Chaewon sambil berdiri dan dirinya mengenakan jaket berwarna hitam tersebut.

"Panas panas gini lo pake jaket?" Tanya Yena heran.

"Jaketnya nyaman hehe, lagian cuaca panas, bisa nutupin kepala pake kupluk jaket," jelas Chaewon.

"Bener juga sih," cicit Yena, "Ya udah pergi lo sana, ntar telat dihukum."

"Iya ini pergi," kata Chaewon sambil melangkah menjauhi Yena, "Dah."

"Dah juga Chaewon!" Seru Yena.

Sedangkan Sakura yang terlihat asik berkutat dengan bukunya itu sedang bergulat dengan pikirannya sendiri perihal percakapan Yena dan Chaewon yang di dengarnya tadi.

Sakura tidak bermaksud untuk menguping, tapi mereka berdua lah yang memang berbicara terlalu keras.














her | izoneWhere stories live. Discover now