BAB I - SHE

646 23 6
                                    

Halo semuaaa, salam kenal. Ini cerita pertama ku, jadi maaf kalau bahasanya kaku, terus alur nya masih awut awutan. Mohon kritik dan saran nya supaya aku bisa memperbaiki novel ini.
HOPE YOU ENJOY READING GUYSS

And Don't Forget to vote and komen ya. Terimakasih 😘😘

••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

“Ma, aku berangkat,” pamit gadis itu sambil menyalami tangan sang ibu yang sedang menata makanan di meja.

“Kamu gak sarapan dulu?” tanya sang ibu dan gadis berambut coklat itu hanya menggeleng sebagai jawaban atas pertanyaan sang ibu.

Sebenarnya ia sangat khawatir terhadap anaknya ini, bagaimana tidak khawatir anak gadis nya ini sering melewatkan waktu sarapannya untuk segera sampai kantor dengan alasan takut telat dan di cap sebagai atasan yang tidak bertanggung jawab.

Padahal ia takkan telat jika hanya memakan sepotong roti, tapi mau bagaimana lagi sifat keras kepala anaknya ini sulit untuk dirubah, jadi ya sudahlah.

“Hati-hati, jangan lupa makan tepat waktu” ia sebagai ibu hanya bisa mengingatkan putri sulungnya itu. Dan gadis yang sudah memegang kunci mobil itu hanya menjawab dengan deheman.

Cuek? Jangan ditanya lagi, melihat secuil sikapnya diatas kalian pasti sudah bisa menyimpulkan bagaimana watak gadis cantik dengan rambut berwarna coklat, mata bulat hazelnut dibingkai dengan bulu mata lentik dan alis yang tebal, ditambah bibir merah penuh dan lesung pipit yang menambah daya tarik bagi gadis blasteran indo-spanyol tersebut.

Ya, ibunya orang spanyol asli, ayahnya lah yang orang indonesia. Bagaimana orang tuanya bertemu? Ia tidak tahu dengan jelas kisah cinta orangtuanya karna yang ia tahu hanya sebatas sang ayah, Andre Mahardika yang berprofesi sebagai pilot bertemu dengan gadis cantik asal spanyol, Lidya Claire—ibunya—yang sedang tersesat dan kebingungan di bandara.

Ya dan begitulah berkenalan-Pendekatan-Jadian-Menikah-Mempunyai 2 orang anak perempuan. Ah ya aku lupa aku memiliki seorang adik perempuan.

“Kak, bareng ke sekolah ya, aku lupa ada rapat osis pagi ini, nebeng ya kak, bakal telat aku kalau nunggu bus ke sekolah. Kakak gak kasian apa adik kakak yang cantik ini nanti kena amukan bu rini guru pembimbing yang super galak,”

See apa benar dia adiku? Akupun tidak tahu dari mana asal gadis cerewet satu ini yang sangat berbeda dibandingkan diriku yang, hmm kalian tahulah. Baiklah tapi mau bagaimana pun dia tetap adikku Anneth, mukanya saja mirip denganku dan orang tuaku .

“Hmm” jawabku sambil berlalu dari ruang keluarga menuju mobilku yang sudah siap di depan rumah.

‘TIN-TIN’ kubunyikan klakson untuk memberi tahu adikku untuk segera bergegas, duh ribet.

“Sabar dong kak, aku masih pakai sepatu nih” jawab adikku dengan menahan kesal, eh seharusnya yang kesal disini adalah aku, kenapa malah dia yang sewot sih.

“Pakai dimobil, kakak telat” sahutku setengah berteriak agar Anneth segera masuk mobil. Dia akhirnya mengahampiri mobilku dengan sedikit berlari dan menutup mobil dengan kencang.

“Bocah, rusak mau tanggung jawab” ucapku datar kepada adikku yang sangat menjengkelkan.

Tanpa menunggu lama, kujalankan mobilku mengantarkan bocah disampingku ke sekolahnya yang kebetulan searah dengan kantorku.

My Manager, Manage My Life [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang