"Lhoo" ucap Tasya terengah-engah dan bernapas kasar.

"Kenhhaaphashi khaya orang mhau dhi chulliik aja," jeda sebentar, "pake lari segala begithuu.. "

"Ck. Lepasin." akhirnya Naura berhasil melepaskan tangannya dari genggaman Tasya dan melanjutkan berjalan.

"Raaa! Kenapasiii..." Naura masih tak mau menoleh ke belakang.

Tasya menghela napas, kemudian menarik kedua tangannya ke mulut dan membentuk terowongan kecil di depan mulutnya.

"Lagian kak Raka sama kak Kevin juga gak bakal nyulik elo kal---" gadis berambut pendek dengan tubuh sedikit lebih tinggi Naura itu menatap tak percaya pada makhluk yang sedang ada di depannya ini.

"Apaan sihh," Naura menoleh, "emang gue bilang kalo---"

"Kalo apa? "

Naura mengumpat dalam hati. Gara-gara Tasya! Pokoknya gara-gara Tasya!

Sial.. Sial...

Kevin berjalan mendekatinya, "kenapa buru-buru gitu?" seulas senyum tergambar di wajah pria berambut sedikit coklat ini.

"Ngga kok, kak."

"Mending gua anter pulang, yuk. "

Pliss gue mau balik sendiri ajaaa:(

"Engga usah kak, saya pulang sendiri aja. Makasih sebelumnya, " ujar Naura ramah.

Dari kejauhan, sepasang matanya mendapati mobil Raka yang sedang jalan keluar dari parkiran sekolahnya.

"Saya permisi kak, "

Gadis itupun pulang naik ojek online yang ia minta untuk mengantarnya tanpa lewat aplikasi.

"Kenapa dia Vin?" tanya Keena yang baru saja datang sehabis membeli camilan untuk rapat ekskul nya.

Kevin menggeleng tak paham.

Tak lama kemudian mobil Raka melewati mereka berdua.

Keena langsung paham. Paham jika Raka memang menyukai Naura, dan mungkin saja Naura sedang menghindarinya. Karena Keena tau sifat Raka yang suka maksa itu. Namun Kevin menatap mobil itu dengan datar.

-------------

Ditemani dengan lampu belajar yang tidak begitu terang, buku dan pena pun tidak lupa dengan secangkir kopi susu... Hening. Hanya ada suara jarum jam yang sedang melakukan tugasnya.

Biasanya tidak pernah seperti ini. Entah apa yang membuatnya begitu ingin belajar dari pada biasanya. Ini sudah lewat tengah malam.

Atau... Belajar hanyalah pelarian? Pelampiasan?

Mungkin saja Naura sedang tidak ingin memikirkan kakak kelas yang terus berkeliaran di kepalanya beberapa hari ini.

Drrt

Naura mengambil benda persegi panjang di samping tempat tidurnya, kemudian yang terjadi hanyalah ada kernyitan di dahi mulusnya.

+62 89523415428

Hai? Ini gu

Siapa dan... Mau apa?

"Siapa sih malem-malem. " oceh Naura mengunci layar handphonenya dan menaruhnya kembali di atas kasur lalu membereskan bukunya.

Kemudian pergi ke kamar mandi dan kembali lagi.

Setelah siap ingin tidur, ia mengambil  benda persegi panjang itu lagi untuk menyetel alarm. Berjaga-jaga saja jika jam baker nya tak berfungsi secara tiba-tiba. Gak sekolah karena kesiangan? Konyol bangett.... Dan apa yang sedang dilihatnya ini lebih konyol lagi.

+62 89523415428

Ra, besok jangan tidur di meja makan lagi, oke?

INI SIAPA TOLOngg... Siapa lagi yang tau gue tidur di meja makan?

Kak Raka

Dapet nomor saya dari mana kak?

-----------------------------------------------------

Demi apapun gue sengaja chat malem biar gak dibales, taunya....  -Raka

--

Terima kasih sudah membaca^^
Dan gua gak pernah bosen buat bilang; jangan lupa tinggalkan jejak :)

Hey, Februari!Where stories live. Discover now