Ketulusan Hati (SELESAI)

2K 104 2
                                    

(Namakamu) berjalan mondar mandir di kamar. Mengutuk Karel dengan sumpah serapahnya.

"Lo kenapa sih Rel! Kan gue jadi dilema gini!" (Namakamu) menggaruk pipinya frustasi.

"Iqbaal juga! Kesambet apa coba ya Tuhan!"

(Namakamu) sudah susah payah move on dari Iqbaal dan kini ia seperti berada di pinggir jurang. Ia bimbang harus mundur atau melanjutkan langkahnya.

(Namakamu) menjatuhkan dirinya ke ranjang, menutup rapat matanya. Berusaha mengamati perasaannya. Ia harus mengambil keputusan hari ini juga.

***
Saat pulang sekolah. (Namakamu) lamgsung menuju gerbang untuk mencegat seseorang. Karel tadi juga terlihat santai bahkan seperti tidak terjadi apa apa.

"Hei" Iqbaal menyapanya.

"Hai" (Namakamu) tersenyum.

"Gue udah mutusin soal yang kemarin" Iqbaal terlihat tak sabar mendengar jawaban (Namakamu). Ia yakin (Namakamu) masih mencintainya.

"Gimana?"

"Gue emang cinta sama lo Baal, tapi gue sadar lama kelamaan perasaan yang dibiarkan tanpa di balas pasti bakal hilang perlahan" Iqbaal meneguk salivanya susah payah.

"Gue pikir perasaan yang tulus harus kita hargai Baal, gue gak mau nyia nyiain orang itu" hati Iqbaal benar benar tertohok.

"Maafin gue, gue mau bilang makasih banget lo suka sama gue, itu harapan gue selama ini Baal" lirihnya

"(Nam)" Iqbaal bergumam.

Beberapa saat kemudian motor Karel menghampiri keduanya.

Karel tersenyum. Ia sudah berpikir (Namakamu) memilih Iqbaal.

"Selamat ya Baal"

"Seharusnya gue yang ucapin selamat buat lo" Karel mengernyit.

"(Namakamu) milih lo Rel" Karel menatap (Namakamu) tak percaya.

"Lo serius (Nam)?"

"Jangan buat gue berpikir lagi Rel"

"Gue minta lo jagain (Namakamu), cintai dia, jangan sakiti dia"

'Lo aja nyakitin gue baal' batin (Namakamu).

"Enggak akan, gue sayang sama (Namakamu)"

Iqbaal menepuk pundak Karel dua kali. Sekilas ia tersenyum pada (Namakamu), senyuman yang belum pernah ia dapatkan selama ini. Hati (Namakamu) menghangat dan ikut tersenyum.

"Naik (Nam)" pinta Karel. (Namakamu) segera naik ke motornya.

"Duluan yaa"

"Hati hati" balas Iqbaal.

Hati Iqbaal hancur saat itu juga. Ia merasa sudah bodoh selama ini. Ia sadar sudah menyia nyiakan (Namakamu). Kini waktu terus berjalan, ia tidak bisa mengulur waktu kembali. Iqbaal melangkah ke parkiran ditemani senyap yang ada. Dirinya seakan menjauh dari bumi.

Terkadang memang cinta tak harus memiliki. Namun cinta yang tulus sekiranya pantas untuk mendapatkan kebahagiaan.

Ini semua Iqbaal jadikan sebagai pelajaran. Masa depannya panjang, banyak kisah cinta yang menunggunya di luar sana. Cinta semasa SMA memang indah, indah dengan pelajaran yang menjadikannya lebih dewasa agar ia tidak mengulangi kesalahan yang pernah ia lakukan. Percayalah, semuanya akan baik baik saja.

SELESAI

Haiii
Maaf yaa gue tamatin secepet ini hehehe😅
Maaf kalau endingnya gak jelas *emang, gak suka, gak sesuai ekspetasi kalian 🙏😂

Votes 70+ comment 10+? 😅

Kalau gitu pindah lapak aja di Oney day, sudah 40 part, dan akan terus berlanjut atau mampir di If you Know 49 part udah tamat kok hehe❤

Terimakasih banyakk yang selama ini udah baca, vote, comment. Sangat berharga banget buat gue😘

See u di lapak lain yaa..

Setelah One Day tamat gue bakal bawa genre bawa, horror sihh hehe jangan lupa di baca yaa ntar😊

Sampai jumpa
Salam sayang, Meliyana💙

Sincerity (SELESAI)Where stories live. Discover now