07# Klaim pt.3

1.6K 294 22
                                    

"Semua orang adalah pemeran utama dalam ceritanya sendiri, jadi biarkan mereka menikmatinya."
▪️▪️▪️

Cincin berlian indah berjejer di hadapan Tzuyu, dengan mata yang tak kalah berbinar, Tzuyu menatap satu per satu benda cantik itu untuk ia kenakan di hari pernikahan nanti.

Sejujurnya, ia sedikit bingung ketika Jinyoung secara tiba-tiba mengutarakan niat serius dan ingin secepatnya menikahinya. Tapi gadis itu tak ingin ambil pusing, alibi mereka saling mencintai dan takut kehilangan sudah cukup baginya, sedikit berlebihan, tapi itulah Tzuyu jika menyangkut sang pujaan hati.

"Oppa, mana yang bagus menurutmu?" tanya Tzuyu entah yang ke berapa kali, sedangkan pria Bae itu masih tetap dengan jawaban yang sama, pilih saja mana yang kau suka, akan terlihat cantik jika kau yang memakainya.

Pandangan Tzuyu jatuh pada cincin dengan satu bandul berwarna abu, walau terlihat paling sederhana, tapi terlihat paling berbeda dari yang lainnya.

"Aku mau ini," tunjuk Tzuyu antusias membuat Jinyoung menaikkan kedua alis tak percaya, bahkan cincin itu sudah lebih dulu ia sisihkan karena merasa yakin Tzuyu takkan meliriknya sama sekali.

"Kau serius?" tanya pria itu disambut anggukan serius dari Tzuyu.

"Kau tidak keberatan?"

"No, honey. Tapi, apa itu tidak terlalu sederhana untukmu?" tanya Jinyoung membuat Tzuyu memiringkan kepalanya.

"Sederhana bagiku, tapi kau menyukainya, 'kan?" dan sukses membuat Jinyoung tersenyum.

"Terima kasih,"

"Kembali kasih,"

🌸🌸🌸

Tzuyu kembali dengan riang. Menyapa setiap pelayan yang ia temui, tidak biasanya. Ia memilih masuk ke dalam kamar saat sekilas mendapati ibunya tengah berbicara serius dengan orang-orang dari Wedding Organizer yang mereka pilih.

Gadis itu kembali tersenyum, mengambil kotak beludru biru dan mengeluarkan cincin yang baru saja dibelinya tadi.

"Cantik," gumam Tzuyu menatapnya sebentar.

Ting~

Cincin itu terjatuh dan menggelinding begitu saja membuat atensi Tzuyu bergerak mengikutinya dan berhenti tepat di hadapan sepasang sepatu di depan pintu kamar yang terbuka.

Kini, pemilik kedua kaki tersebut berjongkok dan meraih cincinnya, mengangkat ke atas dan mengarahkannya pada secercah sinar yang masuk lewat jendela, seutas senyum tercipta saat melihat kilau yang dihasilkan berlian tersebut.

Brrtt~

Tzuyu merebutnya, merenggut serta senyum indah di wajah tampannya.

"Ini milikku," ketus Tzuyu kemudian memakai cincin tersebut, pria itu hanya tersenyum miring dan berdiri.

"Tak ada yang mengatakan jika itu bukan milikmu,"

"Hal penting apa yang membuatmu datang kemari?" tanya Tzuyu langsung dengan wajah angkuhnya.

"Ibu,"

Eadrainn [COMPLETED]Where stories live. Discover now