Family Gathering

Mulai dari awal
                                    

"Tapi ma, pa, Hyossang tidak berasal dari keluarga...." Namjoon tidak melanjutkan perkataannya, namun mama dan papanya sudah bisa menangkap kemana arah pembicaraan Namjoon.

"Status keluarga bukanlah hal yang penting Namjoon-ssi, asalkan dia berasal dari keluarga baik-baik dan dia juga wanita baik-baik, itu sudah cukup Namjoon." Ucap Mr. Kim.

"Jadi papa dan mama memberi restu dan mengijinkan Joon mengundang Hyossang dan keluarganya untuk makan malam disini?" Tanya Namjoon memastikan, kedua orang tua Namjoon mengangguk dengan mantap menyiyakan perkataan putranya.

"Jeongmal kamsahamnida pa, ma." Namjoon menatap orangtuanya dengan pandangan haru dan amat berterima kasih atas hal ini.

Tak lama kemudian, Yoongi tampak baru keluar dari kamarnya, sudah menjadi hal yang lumrah jika paman kesayangan Namjoon itu bangun terlambat di hari libur begini, tidak peduli ia tidur dirumah kakak iparnya atau di apartemennya sendiri, Yoongi selalu bangun terlambat di hari libur. Ia nampaknya sudah mencuci mukanya, namun masih mengenakan piyama bergambar biskuit dengan alis, mata dan mulut.

"Kau bangun juga akhirnya." Pekik Mrs. Kim saat melihat adik bungsunya baru keluar dari kamar, sedangkan Yoongi hanya tersenyum dan menggaruk bagian belakang kepalanya yang tidak gatal.

Yoongi kemudian berjalan menuju meja makan tempat kakak, kakak ipar dan keponakannya berkumpul.
"Kau ini Yoongi, kenapa suka sekali bangun siang? Tidakkah badanmu terasa sakit semua karena bangun terlambat?" Ucap Mr. Kim.

"Aku semalam tidur larut kak, jadi bangunku terlambat." Jawab Yoongi.

"Kau ini selalu begitu, yasudah makanlah, hari ini kau harus menemani keponakanmu ke Daegu." Titah Mr. Kim.

Yoongi mengambil selembar roti tawar yang sudah di bakar dan menggigitnya, "Ke Daegu? Ada urusan apa?"

"Namjoon ingin menjemput Hyossang dan keluarganya untuk jamuan makan malam disini, sekaligus membicarakan soal niatnya menikahi Hyossang." Jawab Mrs. Kim.

"Menjemput Hyossang? Ya! Namjoon-ssi, bukannya rombongan kantor cabang Hongkong sudah kembali?" Tanya Yoongi sembari mengoleskan selai ke rotinya.

"Terkhusus untuk Hyossang dan Leera belum, aku menahan mereka berdua lebih lama disini." Namjoon mengangkat sebelah alisnya.

"Haish jeongmal!, ya! kau jangan mendahuluiku menikah." Ucap Yoongi sembari mengacungkan pisau selai ke arah keponakannya.

"Hyung, memangnya kapan kau dan Leera akan menikah? Aku tak bisa menunggu lebih lama, kalau kau tak segera menikah, maka aku menikah duluan." Namjoon memasang ekspresi meledek pamannya.

"Aku juga sudah membicarakan ini dengan keluarga Leera, tapi sepertinya mereka tak ingin terburu-buru." Yoongi lanjut menyuapkan roti bakar ke mulutnya.

"Ya sudah, kalau begitu aku yang akan menikah lebih dulu, Min Yoongi samchon." Namjoon semakin gencar meledek pamannya.

"Ya Namjoon-ssi, kau ini menyebalkan sekali, terserah kau sajalah, aku atau kau duluan juga tidak ada bedanya." Yoongi akhirnya memilih mengalah karena tak ingin berdebat lebih lama dengan keponakannya.

"Makanlah cepat hyung, kita harus segera berangkat." Desak Namjoon.

"Kau seenak hatimu ya, pertama, apakah kau sudah memberitahu Hyossang kalau kau akan menjemput dia dan keluarganya untuk makan malam? Nanti kita sampai sana mereka tidak di rumah." Yoongi masih asik mengunyah sarapannya.

"Ah iya hyung, aku belum memberitahunya, aku akan menelfonnya sekarang." Namjoon bergegas bangkit dari duduknya menuju teras depan untuk menelfon Hyossang.

SUE IT! [BTS RM] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang