Hyossang melipat kedua tangannya di dada, "Ingatkah saat kau mengajakku ke toko pakaian vintage style di mall dekat apartemen kita?"

"Ahh iya, saat kita belum resmi berpacaran." Jawab Namjoon.

"Hmm, saat itu kau melihatku sedang memperhatikan seseorang kan? Itu adalah kali pertama aku bertemu Taehyung, aku tak sengaja menabraknya di toko itu, tentunya aku minta maaf dan ia bersikap cuek karena aku adalah orang asing, aku memperhatikannya membayar pakaiannya lalu dia pergi, saat itu aku belum tau siapa dia, aku juga belum tau dia ada hubungannya denganmu. Jelas Hyossang.

"Ah, waktu itu, hmm lantas?" Namjoon semakin antusias.

"Lantas waktu berjalan cepat, beberapa hati setelah kau kembali ke Korea, aku bertemu dia lagi, kali ini kami tidak sengaja bertemu di KFC dan kami duduk bersebalahan, tak ada yang istimewa, kami sama-sama menikmati makanan kami tanpa mengobrol karena kami memang belum saling kenal, tiba-tiba ia tidak sengaja menumpahkan minumannya dan membasahi celanaku, ia segera mengambil tissue dan sapu tangan untuk membersihkan celanaku, ia meminta maaf dan kami berakhir di toko celana, dia menarikku masuk ke toko celana dan membelikanku sebuah celana baru." Sambung Hyossang.

"Wow, bukankah itu aneh? Hanya menumpahkan minuman tapi membelikan celana baru?" Namjoon menautkan kedua alisnya.

"Kau berpikir begitu? Sama, aku juga berpikir dia ini orang yang aneh awalnya, tapi itu bukanlah hal yang paling mengherankan dari kejadian ini, setelah membelikanku celana, ia meminta waktuku untuk sekedar mendengarkan ceritanya, aku berpikir sejenak, dan akhirnya ku iyakan saja, karena ku pikir jika aku bisa dapat info tentang dia itu mungkin bisa menguntungkanmu." Lanjut Hyossang.

"Hey, kalau kau tau sesuatu tentang dia dari awal, kenapa tak pernah memberitahuku?" Namjoon semakin bingung.

"Diam dulu, aku punya alasan kenapa aku tidak menceritakan apapun tentang dia padamu. Setelah mengiyakan permintaanya, kami menuju sebuah area playground dekat KFC, dia mulai menceritakan tentang hidupnya, sebelum bercerita aku sudah bertanya dan berusaha meyakinkan dia tentang niatnya menceritakan kisahnya padaku, dan jawabannya benar-benar membuatku trenyuh, katanya, aku adalah orang pertama selain keluarganya yang memanggilnya dengan namanya, katanya lagi, ia mendengar ada ketulusan dariku ketika aku menyebut namanya, ketulusan seorang kakak." Hyossang berjalan menuju sofa dan duduk disana.

"Memangnya teman-temannya saat sekolah memanggilnya apa?" Tanya Namjoon.

"Kau menanyakan hal yang sama dengan yang kutanyakan padanya dulu, sejak kecil ia dikenal sebagai anak Mr. Kim Ji Suk, seorang politikus yang kejam dan ambisius, teman-temannya memanggilnya anak diktator dan para orang tua melarang anak mereka untuk berteman dengan Taehyung." Sambung Hyossang.

"Itu mengejutkan, lalu apakah dia menceritakan mengapa ia memilih bergabung dengan jaringan mafia?" Namjoon menyusul Hyossang duduk di sofa.

"Ya, itu terjadi ketika ia berlibur ke Jepang, dengan pengawalan ketat, ia bertemu segerombolan anak-anak seusianya, awalnya mereka mengajak Taehyung bermain, tentunya Taehyung mengiyakan, karena bermain bersama teman adalah hal yang selalu Taehyung impikan, namun siapa sangka anak-anak itu mulai menarik Taehyung masuk ke dalam dunia mafia, Taehyung mulai berdagang barang-barang ilegal dan barang-barang terlarang dari deepweb." Jawab Hyossang.

"Lalu bagaimana dengan ayahnya? Maksudku, apakah sejak awal ayahnya sudah mendukung Taehyung menjadi mafia?" Namjoon semakin antusias.

"Awalnya tidak, ayahnya dulu menentang keras saat tau Taehyung bergabung dalam clan mafia, namun ayahnya jadi mendukung ketika tau Taehyung juga bisa memperdagangkan dokumen negara, dan barang-barang ilegal lain." Hyossang menatap lekat Namjoon.

SUE IT! [BTS RM] ✔Where stories live. Discover now