Presidential Election

Start from the beginning
                                    

Semua sudah berangkat ke tempat pemungutan suara sesuai daerah yang ditugaskan masing-masing. Kini Namjoon sedang berada satu mobil dengan sang ayah dan sang ibu.

"Papa merasa gugup?" Tanya Namjoon pada ayahnya.

"Bohong kalau papa tidak gugup Joon." Mr. Kim mengulas senyum simpul, dan menarik nafas dalam.

"Papa pasti memenangkan pemilihan presiden ini." Sambung Namjoon.

"Sebenarnya papa tak terlalu berambisi Joon, papa juga tau jabatan ini sangat berat tanggung jawabnya, tapi melihat seberapa banyak dukungan yang mengalir ke papa, papa jadi merasa dipercaya banyak orang." Sekali lagi Mr. Kim menarik nafas panjang.

"Mereka mempercayai orang yang benar, Joon yakin papa pasti mampu mengemban tugas dan tanggung jawab sebagai presiden." Namjoon mengangkat tangan kanannya sembari mengepal memberi semangat pada sang ayah, sedangkan sang ayah tersenyum dan mengangguk.

Tak lama kemudian mereka telah sampai di sebuah aula yang digunakan sebagai tempat pemungutan suara, rupanya Mr. Kim Ji Suk juga Kim Taehyung juga baru tiba.

"Anda juga baru tiba tuan Kim." Sapa ayah Namjoon dengan ramah.

"Ya, seperti yang anda lihat." Jawab ayah Taehyung dengan ketus.

Ayah Namjoon mengangguk dan tersenyum, "Mari masuk." Ajak ayah Namjoon.

"Silahkan anda dulu saya masih ingin disini." Kata ayah Taehyung.
Setelah membungkukkan badan Namjoon, ayah dan ibunya segera masuk dan duduk di sofa yang disediakan panitia.

"Buah tak jatuh jauh dari pohonnya, ayah dan anak sama-sama menyebalkannya." Ucap Namjoon yang kesal karena respon ayah Taehyung terhadap ayahnya.

"Sudahlah Joon, kita tidak bisa mengatur sikap orang lain terhadap kita, tetap berbuat baik dan sopan terhadap siapapun meskipun mereka tidak bersikap baik pada kita, setidaknya dengan begitu kita jauh lebih baik dari mereka." Ucap ayah Namjoon sedikit berbisik, Namjoon tersenyum dan mengangguk.

Tempat pemungutan suara dibuka pukul 10.00 pagi, namun saat keluarga Namjoon datang sebelum pukul 10.00 tadi sudah banyak warga yang antusias mengantri untuk menyalurkan hak pilihnya, itu membuat ayah Namjoon bangga akan antusiasme warga Seoul terhadap pemilihan presiden tahun ini. 15 menit setelah Namjoon dan keluarganya duduk, Taehyung dan ayahnya tampak masuk dan menuju sofa yang berada di sebelah tempat duduk keluarga Namjoon. Walkie talkie sudah terpasang ditelinga kanan Namjoon, walkie talkie ini sudah terhubung dengan Yoongi, Jimin, Jungkook dan Hoseok di daerang masing-masing, mereka harus melaporkan segala hal yang terjadi.

Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 14.00, artinya sudah waktunya penutupan tempat pemungutan suara dan memulai penghitungan, dari laporan Hoseok, Jimin dan Jungkook, mayoritas penduduk Gwangju, Busan dan Ilsan mendukung ayah Namjoon, sedangkan untuk daerah Daegu yang diawasi oleh Yoongi, selisih suara yang didapatkan ayah Namjoon dan Taehyung kemungkinan seri atau jika unggulpun selisihnya hanya sedikit, namun itu tak sedikitpun membuat Mr. Kim pesimis.

"Pengumuman...pengumuman, saat ini waktu sudah menunjukkan pukul 2 siang, pemungutan suara resmi ditutup, terima kasih untuk seluruh masyarakat yang telah berpartisipasi dan terima kasih kepada kedua kandidat beserta keluarga yang bersedia hadir dan untuk seluruh panitia dimohon segera mengumpulkan kotak suara untuk di bawa ke kantor pusat dan dilakukan penghitungan." Terdengar pengumuman dari pengeras suara, Namjoon dan kelurganya serta Taehyung dan ayahnya kompak bangkit dari duduknya dan berjalan keluar.

"Ma, mama nanti kembali ke puri dulu, aku dan papa harus mengurus sesuatu, mama tidak keberatan kan?" Tanya Namjoon pada sang ibu.

"Tentu saja tidak, kalian berhati-hatilah, jangan pulang terlalu larut." Pesan ibu Namjoon pada putra dan suaminya.

SUE IT! [BTS RM] ✔Where stories live. Discover now