Road To Press Conference

Start from the beginning
                                    

"Anda membuat saya merasa terhormat nyonya" Yoongi menjeda perkataanya dan meminum tehnya, "ah langsung saja, maaf boleh saya bertemu dengan ayah Hyossang? Ada hal yang ingin saya bicarakan dengan kalian."

"Ah tentu, biar kupanggil dulu, dia sedang ada di kebun belakang." Ibu Hyossang beranjak dari duduknya, dan begegas memanggil suaminya.

"Sebenarnya ada apa oppa? Kau membuatku bingung dan penasaran." Hyossang mulai gugup.

"Tunggu orangtuamu datang dulu, baru aku jelaskan semuanya." Kata Yoongi.

Tampak dari arah pintu masuk seorang laki-laki berusia sekitar 55 tahun, Yoongi begegas berdiri dan membungkuk yang disambut anggukan oleh laki-laki itu.

"Apakah anda tuan Jung?" Kata Yoongi segera setelah dipersilahkan duduk.

"Ya benar, dan anda ini?" Jawab ayah Hyossang.

"Ah perkenalkan tuan, saya Min Yoongi, perwakilan keluarga Kim, saya datang kesini untuk menjemput Hyossang, Mr. Kim ingin bertemu dengannya." Jelas Yoongi.

"Mr. Kim calon presiden itu? Ada apa?" Kekwatiran tampak jelas di wajah kedua orangtua Hyossang.

"Ini mengenai artikel yang beredar di koran nasional pagi ini tuan, kami berpikir untuk membuat konfrensi pers dan mengatakan bahwa Hyossang adalah tunangan dari Namjoon, agar publik tak semakin beropini negatif, ini menyangkut reputasi perusahaan dan reputasi Mr. Kim sebagai calon presiden." Sambung Yoongi.

Tidak ada jawaban dari kedua orang tua Hyossang, mereka berdua syok mendengar apa yang baru saja dikatakan Yoongi, bagaimana mungkin mereka yang bukan siapa-siapa tiba-tiba akan dikenal publik sebagai besan calon presiden sekaligus pengusaha sukses yang kaya raya seperti Mr. Kim? Lantas apa yang akan dikatakan khalayak ramai tentang hal ini? Hyossang, tubuhnya seketika lemas setelah mendengar apa yang dikatakan Yoongi, kepalanya mendadak sakit dan membuat pandangannya sedikit kabur saking syoknya.

"Kami minta maaf kalau menurut anda keluarga kami kurang sopan tuan, bukannya datang sendiri, Mr. Kim atau Namjoon malah meminta saya berbicara dengan anda, artikel ini sungguh berdampak pada keluarga kami, terutama Mr. Kim dan Namjoon, kami mohon pengertiannya tuan, segera setelah publik melupakan masalah ini, semua akan baik-baik saja, ah atau sekalian saja nikahkan Namjoon dan Hyossang, toh mereka juga saling mencintai." Yoongi tersenyum amat lebar mengatakan hal itu, sedangkan Hyossang hanya bisa membelalakkan mata mendengar apa yang baru saja di katakan Yoongi.

"Jadi bagaimana tuan dan nyonya? Apa saya boleh membawa Hyossang? Saya akan bertanggung jawab apabila terjadi hal buruk pada Hyossang, dan saya akan mengantarnya pulang segera setelah konfrensi persnya selesai" sambung Yoongi.

Ayah dan ibu Hyossang saling melempar pandangan, sedangkan Hyossang hanya terpaku dengan wajah yang sudah pucat, "Baiklah tuan, tapi alangkah baiknya kita tanyakan terlebih dahulu kepada Hyossang apakah dia bersedia ikut atau tidak." Jawab ayah Hyossang.

Kini semua pandangan tertuju pada Hyossang, mereka menunggu jawaban dari yang bersangkutan.

"Bagaimana Hyossang-ssi?" Tanya Yoongi.

Hyossang bersusah payah mengumpulkan tenaga untuk sekedar mengatakan sebuah kalimat. "Maaf oppa, aku tidak bisa, oppa pasti tau apa yang sudah terjadi diantara kami, dan mengakui dia sebagai tunangan? Bukankah lebih baik kita menjelaskan kalau itu salah paham? Dia tidak benar-benar memelukku, gambar itu diambil dengan angle kamera yang tepat saja sehingga terkesan kami berpelukan, kurasa begitu akan lebih bisa diterima masyarakat."

Jawaban Hyossang tidak membuat Yoongi kaget, ia tau betul Hyossang masih sakit hati atas perlakuan tidak masuk akan keponakannya. Yoongi berusaha memutar otaknya, mungkin ada benarnya juga perkataan Hyossang, "Kau bisa coba katakan itu pada sajang-nim, siapa tau dia setuju dan menerima usulanmu untuk mengubah rencananya, tapi pertama-tama, maukah kau ikut denganku untuk bertemu sajang-nim?" Tawar Yoongi lagi.

SUE IT! [BTS RM] ✔Where stories live. Discover now