"Joon, lepaskan aku." Terdengar isak tangis dari Hyossang.

"Aku memang bodoh, tidak seharusnya aku melakukan hal itu padamu, kau boleh marah padaku, kau bebas memaki-maki diriku, aku terima, asal itu bisa mengurangi sedikit saja rasa sakit hatimu karena ulahku." Namjoon semakin mengeratkan pelukannya.

"Kau jahat Joon, kau tau itu? Kau manusia paling jahat yang pernah ku temui." Hyossang berusaha melepaskan pelukan Namjoon, namun usahanya sia-sia, karena kedua lengan kekar Namjoon memeluk erat tubuh Hyossang.

"Aku tau." Namjoon menopangkan dagunya diatas kepala Hyossang.

Hyossang menangis sejadi-jadinya dipelukan Namjoon, ia teringat insiden menyayat hati akibat ulah Namjoon tempo hari, namun sejujurnya jauh di dalam hatinya Hyossang masih sangat mencintai Namjoon. Sekian menit Hyossang tenggelam dalam buaian pelukan Namjoon yang nyaman, hingga ia kembali tenang dan Namjoon pelan-pelan melepaskan pelukannya.

"Aku benar-benar minta maaf Hyossang-ssi." Kata Namjoon lirih.

"Sudahlah Joon, sejujurnya aku sudah melupakan kejadian itu" Hyossang menghembuskan nafasnya dengan berat.

"Semua salahku." Namjoon menunduk.

"Sudahlah, aku tak ingin mengingat insiden itu lagi." Hyossang menjeda perkataannya, "ngomong-ngomong bajumu jadi basah karenaku." Hyossang berusaha tersenyum walau semua terasa canggung.

Namjoon melihat bajunya, "bajuku basah atau tidak bukan masalah, tapi apa yang membuatnya basah adalah masalah besar untukku."

"Ehemmm." Hyossang jadi semakin gugup, "Sudah siang Joon, aku harus pulang, nanti keluargaku mengira terjadi sesuatu psdaku sehingga tidak pulang-pulang." Kata Hyossang.

"Mau kuantar?" Tawar Namjoon.

"Tidak, tidak perlu, aku tidak mau merepotkanmu, tidak apa-apa, aku akan pulang sendiri." Hyossang membungkuk dan melambaikan tangan.

"Hati-hati." Ucap Namjoon sambil melambaikan tangan.

"Tentu, kau juga hati-hati." Jawab Hyossang.

Hyossang berjalan menjauh meninggalkan Namjoon yang terpaku di tempatnya. Sepanjang perjalanan sungguh ia tak bisa mengalihkan pikiran dari Namjoon, semua tentang Namjoon telah berhasil menguasai hati dan pikiran Hyossang, namun jauh di dalam hati kecilnya luka yang pernah dibuat Namjoon masih terasa walaupun ia sudah bersusah payah menghapusnya.

Disisi lain, Namjoon tersadar dari lamunannya tepat setelah Hyossang tak nampak lagi dalam pandangan. Ia bergegas mengayuh sepedanya menuju hotel untuk persiapan mendampingi papanya kampanye di Daegu hari ini. Sesampainya di hotel Namjoon disambut papa, pamannya, Hoseok, Jungkook dan Jimin, mereka semua sudah berada disana, sedangkan mamanya harus mengurus perusahaan karena Namjoon ikut kampanye.

 Sesampainya di hotel Namjoon disambut papa, pamannya, Hoseok, Jungkook dan Jimin, mereka semua sudah berada disana, sedangkan mamanya harus mengurus perusahaan karena Namjoon ikut kampanye

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SUE IT! [BTS RM] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang